Open Access
PERAPEN SIMBOL PENGUATAN IDENTITAS WARGA PANDE DI BALI
Author(s) -
A.A. Kade Sri Yudari
Publication year - 2019
Publication title -
dharmasmrti
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2620-827X
pISSN - 1693-0304
DOI - 10.32795/ds.v10i1.328
Subject(s) - humanities , art
Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa (Tri Murti) merupakan objek substansi yang dapat dijangkau oleh masyarakat Hindu untuk dipuja. Dari ketiga manifestasi Tuhan itu, leluhur warga Pande merupakan pemuja Dewa Brahma sebagai dewa utama. Hal ini terkait profesi yang dilakoninya yaitu ‘memande’di perapen (per- api-an) membuat alat rumah tangga dan berbagai senjata. Dewa Brahma yang disimbolkan sebagai api (agni) tentu saja dipandang paling dekat dalam memberikan sinar suci, perlindungan, limpahan rejeki dan kesejahteraan bagi Warga Pande dalam menjalankan profesinya. Pemujaan terhadap Dewa Brahma terlihat jelas pada saat perayaan hari suci Tumpek Landep yang jatuhnya setiap 210 hari. Tumpek Landep dijadikan media penghormatan terhadap Tuhan dalam wujud Brahma sebagai pencipta alam semesta termasuk unsur bumi yang berbahan baku logam, seperti besi, baja, emas, perak, dan tembaga. Oleh karena itu antara Tumpek Landep, dan Perapen sangat berkaitan bahkan menjadi simbol penguat identitas bagi eksistensi warga Pande di Bali.