
PEMANFAATAN Starbio, Aspergilus niger DAN Trichoderma viride PADA TONGKOL JAGUNG TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR PADA DOMBA JANTAN LOKAL LEPAS SAPIH
Author(s) -
Rico Rifki Yudiar,
Ma’ruf Tafsin,
Nevy Diana Hanafi
Publication year - 2015
Publication title -
jurnal peternakan integratif
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2808-2753
pISSN - 2303-3207
DOI - 10.32734/jpi.v2i3.2733
Subject(s) - food science , biology
katkan kecernaan protein kasar dan serat kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpemberian pakan komplit hasil samping tongkol jagung terhadap kecernaan serat kasar dan protein kasar.Penelitian dilaksanakan di Fakultas pertanaian Univesitas Sumatera Utara pada bulan Juli sampai denganSeptember 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitaian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL)dengan 5 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan rataan kecernaan protein kasar tertinggi terdapat padaperlakuan P1(tongkol jagung fermentasi 0,5% starbio) dan terendah pada perlakuan P0(tongkol jagung tanpafermentasi) sedangkan rataan kecernaan serat kasar tertinggi pada perlakuan P4(tongkol jagung fermentasi,25% Aspergillus niger dan 0,25% Trichoderma viride). Tongkol jagung yang difermentasi dengan bioaktifatormemberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata dibandingkan dengan tongkol jagung tanpa fermentasi dalammeningkatkan kecernaan protein kasar dan kecernaan serat kasar. Kesimpulan penelitian adalah bioaktifatorStarbio memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata tinggi dalam meningkatkan kecernaan protein kasartetapi untuk kecernaan serat kasar tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata dibandingkan denganbioaktifator lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan tongkol jagung yang difermentasi denganbioaktifator memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata dibandingkan dengan tongkol jagung tanpafermentasi dalam meningkatkan kecernaan protein kasar dan kecernaan serat kasar. Bioaktifator Starbiomemberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata dalam meningkatkan kecernaan protein kasar tetapi untukkecernaan serat kasar tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata dibandingkan dengan bioaktifator lainnya.