Open Access
EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (VERNONIA AMYGDALINA) SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF MEDIKAMEN SALURAN AKAR TERHADAP PORPHYROMONAS GINGIVALIS
Author(s) -
Cut Nurliza,
Fitri Yunita Batubara,
Tiurma Sitompul
Publication year - 2014
Publication title -
dentika
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2615-854X
pISSN - 1693-671X
DOI - 10.32734/dentika.v18i1.1946
Subject(s) - vernonia amygdalina , traditional medicine , porphyromonas gingivalis , biology , food science , chemistry , medicine , bacteria , genetics
Perawatan saluran akar memerlukan bahan medikamen saluran akar untuk mengeliminasi mikroorganisme yangtidak dapat dicapai dengan teknik preparasi chemo-mechanical. Salah satu bakteri yang sering ditemukan padainfeksi endodontik primer adalah Porphyromonas gingivalis. Daun Afrika (Vernonia amygdalina) merupakansalah satu bahan alami yang bersifat antibakteri yang dapat dijadikan sebagai bahan alternatif medikamensaluran akar. Tujuan penelitian eksperimental laboratoris ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri ekstraketanol daun Afrika terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis. Penelitian ini dimulai dengan melakukanekstraksi daun Afrika sebanyak 2 kg dengan pelarut etanol 70% hingga diperoleh ekstrak kental. Pengujian efekantibakteri menggunakan metode dilusi dengan mengencerkan ekstrak etanol daun Afrika dalam media MHBdimulai dari konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, 6,25, dan 3,125% yang direplikasi 4 kali. Setiap konsentrasiditambahkan 1 ml suspensi bakteri, divorteks, dan diinkubasi 37°C selama 24 jam pada inkubator CO2 kemudiankekeruhan diamati dan dibandingkan dengan kontrol Mc Farland secara visual untuk menentukan nilai KHM.Kemudian dilanjutkan penghitungan jumlah koloni bakteri dengan metode Drop Plate Milles Misra untukmenentukan KBM yaitu setiap konsentrasi diambil 50 µl, diteteskan ke media MHA, direplikasi 4 petri,kemudian diinkubasi 37°C selama 24 jam. Sebagai kesimpulan, ekstrak etanol daun Afrika memiliki efekantibakteri terhadap Porphyromonas gingivalis secara in vitro dengan nilai KBM pada konsentrasi 50% dannilai KHM tidak representatif sehingga tidak dapat diketahui hasilnya.