z-logo
open-access-imgOpen Access
Masyarakat dalam Perspektif Ibnu Khaldun
Author(s) -
Khoirul Umam
Publication year - 2018
Publication title -
aqlania
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2656-6605
DOI - 10.32678/aqlania.v9i2.2068
Subject(s) - humanities , philosophy
Masyarakat menurut Ibnu Khaldun merupakan sekumpulan manusia yang berkontribusi dalam menjalankan aktivitasnya sebagai penggerak di muka bumi. Fitrah manusia yang paling dasar adalah membentuk sebuah perkumpulan untuk saling membutuhkan satu sama lain dan kuat dalam menghadapi kehidupan, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kejahatan dan penjajahan yang dilakukan oleh sekelompok orang. Ibnu Khaldun membagi masyarakat ke dalam dua jenis, yaitu masyarakat Badui, yang memiliki watak keras dan memiliki rasasolidaritas yang tinggi terhadap anggota keluarga, kelompok, dan golongannya, dan masyarakat kota, yang memiliki sifat menetap, tidak berpindah-pindah, dan malas.Tulisan ini berusaha menggali pokok persoalan sekitar latar belakang kehidupan Ibnu Khaldun, pandangannya tentang konsep masyarakat, serta hubungan agama dan negara dalam masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemikiran Ibnu Khaldun, pandangannya tentang konsep masyarakat serta hubungan agama dan negara dalam masyarakat.Penulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriftif dengan mencoba memecahkan sebuah permasalahan yang masih belum jelas, bersifat sementara, bahkan cenderung dinamis. Terkait dengan pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library reseach), yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan langsung dengan judul yang penulis bahas, baik berupa buku ilmiah maupun yang lainnya.Studi ini memperoleh kesimpulan bahwa masyarakat dalam perspektif Ibnu Khaldun merupakan sekumpulan manusia yang berkontribusi dalam menjalankan aktivitasnya sebagai penggerak di muka bumi. Ibnu Khaldun membagi masyarakat ke dalam dua bagian inti. Pertama, masyarakat Badui Kedua, masyarakat kota, yang memiliki sifat malas, menetap, berkembang. Di antara kedua masyarakat tersebut sering terjadi konflik yang diakibatkan adanya rasa solidaritas, faktor ekonomi, dan faktor politik.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here