z-logo
open-access-imgOpen Access
Capaian Pendidikan Dalam Pendekatan Prinsip Theologi (Qadariyah)
Author(s) -
Abdul Qodir
Publication year - 2019
Publication title -
aqlania
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2656-6605
DOI - 10.32678/aqlania.v10i01.1993
Subject(s) - humanities , art , theology , philosophy
Paham Qadariyah lahir sebagai respon atas rekayasa sosial keagamaan yang dibangun di bawah hegemoni kekuasaan yang cenderung menindas dan tidak lagi berpihak kepada kepentingan rakyat kecil. Agama dipandang sebagai alat untuk memapankan sistem yang dibangun oleh kepentingan penguasa. Doktrin Qadariyah berlandaskan pada Q.S. al-Kahfi ayat 29, Q.S. surat Ali Imran ayat 165, Q.S. surat ar-Ra’d ayat 11 Dan Q.S. surat an-Nisa ayat 111, adalah manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya. Manusia sendirilah yang melakukan baik atas kehendak dan kekuasaan sendiri dan manusia sendiri pula yang melakukan atau menjauhi perbuatan jahat atas kemauan dan dayanya sendiri. Atas dasar tersebut, dijadikan sebagai bantahan terhadap kekuasaan yang menindas atas nama agama. Penulis akui, memang antara pembahasan mengenai theology Qadariyah dan aspek pendidikan tidaklah berhubungan secara erat, bahkan tidak berhubungan sama sekali. Namun dalam hal ini, Qadariyah dijadikan penulis hanya sebatas tempat pengambilan i’tibar dan prinsip mengenai upaya dan kerja keras manusia dalam meraih sesuatu. Dalam konteks capaian pendidikan, berdasarkan pendekatan prinsip Qadariyah yang menekankan adanya kebebasan berkehendak dalam diri manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatannya, maka capaian pendidikan tersebut ditentukan oleh sejauh mana manusia melakukan usaha dan kerja keras dalam kegiatan pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan. Dengan demikian, capaian pendidikan melalui pendekatan prinsip teologi qadariyuah dengan tegas membantah adanya istilah “ilmu laduni” sebagai ilmu yang dianggap pemberian langsung dari Tuhan, tanpa melakukan proses pembelajaran dan proses pemikiran. Tetapi ilmu laduni dipahami sebagai ilmu yang diperoleh dengan tetap melalui proses belajar (mendengarkan.melihat) namun hal tersebut tidak disadarinya sebagai proses belajar. Jadi pada prinsipnya penulis memandang bahwa ilmu sebagai capaian pendidikan yang meliputi tiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotor) tidak terlepas dari proses belajar dan usaha keras.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here