
KEHARAMAN HEWAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN HADITS
Author(s) -
Utang Ranuwijaya
Publication year - 2005
Publication title -
al qalam
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2620-598X
pISSN - 1410-3222
DOI - 10.32678/alqalam.v22i3.1370
Subject(s) - humanities , art
Tulisan ini berusaha memaparkan keharaman makanan hayawani darat dalam perspektif al-Qur 'an dan hadis yang dilengkapi dengan pandangan para ulama ahli hukum Islam tempo dulu (kiasik). Dengan Uraian singkat, pada bagian lain dalam tulisan ini diungkapkan kedudukan hukum hewan ternak yang terkena virus, seperti virus anthrax dan flu burung yang sekarang sedang mewabah di Indonesia, sebagai refleksi pemikiran fiqh dan upaya mempons problem aktual dalam kehidupan masyarakat, khususnya yang terkait dengan wilayah pemikiran fiqh Islam. Para ulama dengan keluasan ilmunya ternyata juga tidak berusaha menggali lebih jauh mengapa banyak hewan darat yang dijadikan haram oleh agama, berbeda dengan terhadap hewan laut yang seluruhnya dikatakan halal. Mereka lebih banyak mengungkapkan pada apa yang diperoleh dari nash, selain memandang bahwa larangan itu memiliki nilai mashlahat bagi manusia. Dengan merebaknya kasus virus yang menulari hewan ternak dan berakibat membahayakan manusia, bisa menrtpakan salah satu jawaban mutakhir, bahwa pada hayawani darat memang rawan terhadap dampak negative lingkungan yang bisa membahayakan kehidupan manusia. Kata Kunci: Hayawani, kategorisasi haram.