
PESANTREN SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN NASIONAL
Author(s) -
Ikhwan Hadiyyin
Publication year - 2003
Publication title -
al qalam
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2620-598X
pISSN - 1410-3222
DOI - 10.32678/alqalam.v20i98-99.638
Subject(s) - humanities , art
Menjelang kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara pernah mengusulkan agar pendidikan pesantren menjadi sistem pendidikan nasional. Menurut beliau, selain karena pesantren sudah begitu melekat kuat dalam hati manusia Indonesia, sistem ini pun merupakan kreasi asli bangsa Indonesia yang tidak terdapat di belahan dunia lainnya, bahkan di negara-negara Islam sekalipun, sehingga karenanya perlu dipertahankan dan dikembangkan. Walaupun akhirnya obsesi beliau ini tidak menjadi kenyataan, antara lain karena warisan pemikiran penjajah tersebut, tetapi apa yang beliau sampaikan ini merupakan suatu pengakuan tulus yang tentunya bersumber dari ketajaman daya analisis beliau, terhadap kelebihan sistem pendidikan pesantren dibandingkan sistem-sistem pendidikan lainnya.Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup untuk melalukan proses pendidikan sangat dibutuhkan oleh para pendidik (guru) dalam melaksanakan tugas mereka mendidik anak untuk menjadi manusia Indonesia yang dicita-citakan karena produknya mengecewakan, berarti ada hal-hal yang tidak benar dalam beberapa atau kesemua aspek di atas. Tulisan ini akan membahas semua aspek itu secara sederhana, dan akan menyoroti beberapa hal yang kiranya dapat dikemukakan dalam kesempatan yang terbatas ini. Serta menyajikan terra-terra yang menjadi inti, misi, dan sistem pendidikan pesantren yang nantinya diharapkan akan membentengi Islam khususnya dan negara ini pada umumnya.Kata Kunci: Sistem Pendidikan Pesantren, Pengajaran, Metodologi, Historis, Filosofis.