
PENDIDIKAN ISLAM DI KESULTANAN ACEH
Author(s) -
H.M. Syadli Z.A.
Publication year - 2003
Publication title -
al qalam
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2620-598X
pISSN - 1410-3222
DOI - 10.32678/alqalam.v20i96.655
Subject(s) - humanities , islam , islamic education , art , political science , philosophy , theology
Pribadi dan tingkah laku Rasulullah saw. Merupakan teladan bagi kaum Muslimin dalam segala aspek kehidupan. Karena fungsi utama profetis beliau tak lain sebagai pendidik umat, maka tradisi beliau dalam mendidik umat sangat diperhatikan kaum muslimin untuk diterapkan dari generasi ke generasi, dari satu negeri ke lain negeri. Sumber yang jelas, tegas, murni, dan terjaga orisinalitasnya ini membuat pendidikan Islam senantiasa mendapat basis-basis dan tujuan-tujuan yang terang, bahkan prosedur operasional yang rinci dan subtil, betapapun jauhnya jarak waktu dan ruang antara Sang teladan dengan para pelaksana pendidikan Islam tersebut.Bumi Nangroe Aceh Darussalam menjadi bukti perkataan di atas. Islam masuk, mengakar, dan berkembang di daerah yang terkenal dengan julukan Serambi Mekah itu, bukan dengan kekuatan nyata para tentara, melainkan lewat kekuatan pena dan lisan para guru dan pendidik. Tradisi pendidikan Islam yang ditanam benih-benihnya oleh para pelopor masuknya Islam ke bumi Aceh terus dirawat dan dipertahankan oleh putra-putra Aceh, baik sebagai pribadi-pribadi maupun lewat institusi-intitusi pendidikan.Penulis, dengan menggunakan metodologi kajian historis, mengungkapkan nilai-nilai pendidikan Islam yang diserap dari diri Sang Teladan, yaitu Muhammad saw, dan diterapkan oleh ulama Aceh sepertui Hamzah Fansuri, Samsudin Sumatrani, Nuruddin ar-Raniri, dan Abdurrauf Singkel, serta oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam dengan nama khas Aceh seperti Meunasah, Dayah, Rangkang dan Bale, yang untuk rentang waktu yang lama telah membuat Kesultanan Aceh sebagai pusat pendidikan Islam di Asia Tenggara. Di akhir kajian, penulis secara selintas mengungkap beberapa pembaruan terhadap lembaga-lembaga tersebut seiring dengan perkembangan politik yang terjadi.Kata Kuci : Pendidikan, Islam, Kesultanan Aceh, Ulama, Meunasah, Rangkang.