z-logo
open-access-imgOpen Access
TERAPI TERIHADAP REMAJA KORBAN NARKOTIKA MELALUI PROSES IRSYAD
Author(s) -
Ahmad Subandi
Publication year - 2001
Publication title -
al qalam
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2620-598X
pISSN - 1410-3222
DOI - 10.32678/alqalam.v18i88-89.1460
Subject(s) - humanities , psychology , art
Tulisan ini hendak mendeskripsikan proses pelaksanaan terapi remaja korban narkotika melalui ajaran Islam dalam memulihkan kesehatan mental dan fisik yang dilakukan oleh Pondok lnabah I Psantren Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat. Proses ini melibatkan unsur (1) mursyid, yaitu Abah Anom dan para asistennya, (2) materi pembinaan, (3) metode pembinann Inabah yang kemudian juga menjadi nama tempat pembinaan yang genuine diciptakan oleh Abah Anom, (4) media pembinaan, dan (5) mursyad bih atau Anak Bina.Seorang metodologis hasil penelitian yang dideskripsikan merupakan pandangan emic, yang kemudian dibedah dengan mengacu pada kajian pustaka sebagai pandangan etic. Pembahasan ini difokuskan terhadap proses terapi sebagai proses irsyad dan efektivitas irsyad sebagai proses terapi.Pada dasanya, irsyad adalah salah satu dari sekian banyak bentuk dakwah Islam. Secara substansial filosofis, irsyad berarti menunjukkan kebenaran ajaran dan membimbing orang lain dalam menjalankannya yang berlangsung dalam suasana tatap muka dengan penuh keakraban. Dalam perspektif psikologi, konsep irsyad (dan syifa) merupakan wujud kongkret dari religio-psikoterapi, yaitu salah satu pendekatan bimbingan dengan menerapkan psikoterapi berdasarkan pendekatan agama. Karena, sebagaimana diakui oleh May, pada sejatinya ajaran agama dapat dijadikan salah satu metode dalam mewujudkan kesehatan mental manusia. Dengan demikian, dalam bahasa sederhana, dapat dirumuskan bahwa religio-psikoterapi tidak lain penyembuhan penyakit melalui hidup kejiwaan yang didasari nilai keagamaan.Secara lebih jauh, tulisan ini akan melihat irsyad sebagai salah satu bentuk religio-psikoterapi. dengan terlebih dahulu mengungkap sejumlah hal berkenaan dengan irsyad sebagai proses terapi, seperti maudhu' irsyad, karakter atau sifat-sifat dasar yang harus dimiliki oleh seorang mursyid, karakteristik mursyad bih (klien), disusul kemudian dengan macam-macgm metode irsyad, yang kemudian diakhiri dengan bahasan mengenai efektivitas irsyad sebagai salah satu bentuk religio-psikoterapi. Tulisan ini menggunakan dua pendekatan sekaligus, yaitu pendekatan normatif dan pendekatan analitik-psikologis.Konsep kunci yang digunakan bagi perawatan dan pemulihan kesehatan mental bagi fisik remaja korban narkotika di Pondok lnabah adalah konsep “lnabah” itu sendiri yang juga sekaligus diJadikan nama pusat kegiatan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here