z-logo
open-access-imgOpen Access
ASUPAN SERAT DAN AIR SEBAGAI FAKTOR RISIKO KONSTIPASI DI KOTA BANDA ACEH
Author(s) -
Nunung Sri Mulyani
Publication year - 2019
Publication title -
majalah kesehatan masyarakat aceh
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2654-5934
pISSN - 2621-8178
DOI - 10.32672/makma.v2i1.884
Subject(s) - medicine , gynecology
Konstipasi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan konsistensi feses menjadi keras, ukuran besar, penurunan frekuensi atau kesulitan defekasi. Angka menunjukkan bahwa sekitar 2,5 juta kunjungan ke dokter setiap tahun adalah untuk mengobati konstipasi dan jumlah orang yang menderita konstipasi meningkat dengan usia. Serat makanan di dalam feses dapat menyerap banyak air, sehingga membuat feses menjadi lunak atau mencegah konstipasi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional studi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang. Data yang dikumpulkan yaitu asupan serat, asupan cairan dan aktivitas fisik yang dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan food recall dan kuisioner. Analisis statistik yang digunakan yaitu Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian konstipasi di Puskesmas Batoh sebesar 66,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara asupan serat dengan kejadian konstipasi ( p value = 0,002), ada hubungan yang bermakna antara asupan cairan dengan kejadian konstipasi ( p value = 0,005), dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian kontipasi ( p value = 0,057). Diharapkan pihak Puskesmas memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) agar masyarakat meningkatkan kualitas kesehatan agar mengurangi risiko yang dapat menyebabkan terjadinya konstipasi. Kata Kunci:  Asupan Cairan, Aktivitas Fisik, Asupan Serat, Kejadian Konstipasi

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here