z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISIS KEBUTUHAN KAYU DALAM PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL BEGO OLEH MASYARAKAT SUMBAWA
Author(s) -
Husnah Latifah,
Hasanuddin Molo,
Jamiatullsna Apriani
Publication year - 2019
Publication title -
gorontalo journal of forestry research
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-204X
pISSN - 2614-2058
DOI - 10.32662/gjfr.v2i2.696
Subject(s) - forestry , humanities , horticulture , art , biology , geography
Perahu tradisional merupakan salah satu alat transportasi air yang terbuat dari kayu, dibuat dengan tenaga-tenaga terampil  yang tidak memiliki pendidikan atau pelatihan khusus dibidang pembuatan perahu dengan menggunakan peralatan yang sederhana tanpa menggunakan desain gambar. Dengan adanya penelitian ini maka akan tersedia informasi tentang jenis kayu yang bisa dimanfaatkan pada bagian-bagian perahu serta volume kayu yang dibutuhkan dalam pembuatan perahu tradisional Bego, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat guna melestarikan dan membudidayakan jenis kayu yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan perahu tradisonal oleh masyarakat.  Penelitian ini bertujauan untuk mengetahui jenis kayu yang dimanfaatkan, kegunaan kayu dan volume kayu yang digunakan dalam pembuatan perahu Bego. Hasil penelitian menunjukkan pengrajin perahu Bego Desa Labuhan Jambu menggunakan 8 jenis kayu sebagai bahan baku pembuatan perahu Bego yaitu kayu Kesambi (Schleichera oleosa), Bungur (Lagerstroemia speciosa per), Sappang (Biancaea sappan), Beropa/bakau (Sonneratia alba),Bidara (Ziziphus mauritiana), Laban (Vitex pubescen), Prek Mayung/Kruing (Dipterocarpus retusus), dan kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri).Penggunaan kayu pada setiap bagian perahu Bego yaitu kayu Kesambi (Schleichera oleosa) digunakan pada bagian solor/gading, linggi haluan, linggi buritan, pondasi mesin, lunas dan kalang. Kayu Bungur (Lagerstroemia speciosa per) digunakan pada bagian badan perahu, sebeng perahu, dek, les, lepe, sekat dan kamar mesin. Sappang (Biancaea sappan) digunakan sebagai paku kayu. Beropa/Bakau (Sonneratia alba) digunakan pada bagian solor/gading. Laban (Vitex pubescen) digunakan pada bagian kalang, linggi haluan, tiang bendera dan kaso. Prek Mayung/Kruing (Dipterocarpus retusus) digunakan pada bagian les dan lepe perahu. Bidara (Ziziphus mauritiana) digunakan pada bagian solor/gading. Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) digunakan pada bagian lunas. Volume rata-rata kayu yang digunakan pada pembuatan perahu Bego adalah sebanyak 2.61 m3.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here