
Disfagia orofaringeal pada sindrome ekstrapiramidal
Author(s) -
ferdinand simanjuntak,
Rery Budiarti,
- Muyassaroh
Publication year - 2021
Publication title -
oto rhino laryngologica indonesiana/oto-rhino-laryngologica indonesiana
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 0216-3667
pISSN - 2598-3970
DOI - 10.32637/orli.v51i1.366
Subject(s) - medicine , gynecology
ABSTRAKLatar Belakang: Disfagia dapat disebabkan oleh gangguan mekanik maupun motorik. Disfagia berhubungan dengan kelainan neurologis pada sindrome ektrapiramidal (SEP) antara lain tardive dyskinesia yang disebabkan pemakaian obat antipsikotik kronis jangka panjang. Disfagia pada SEP sekitar 9,4 % terjadi pada usia dewasa muda. Disfagia pada SEP dapat sebagai gejala tunggal atau sebagai gejala penyerta. Tujuan: Menggambarkan kasus disfagia orofaringeal pada SEP akibat efek obat antipsikotik yang dikelola secara multidisipliner. Kasus: Disfagia pada SEP, laki – laki 32 tahun dengan riwayat pemakaian chlorpromazine jangka panjang. Didapatkan tanda gejala SEP. Diagnostik disfagia orofaringeal dengan pemeriksaan FEES. Dilakukan terapi penelanan dan penggantian jenis obat Metode: Penelusuran kepustakaan 88 jurnal, terdapat 4 jurnal yang relevan. Hasil: Empat jurnal yang relevan menyatakan tatalaksana disfagia dengan SEP dilakukan penghentian obat antipsikotik tipikal. Kesimpulan : Disfagia pada SEP akibat penggunaan chorpromazine memberikan respon baik setelah dilakukan penggantian obat.Kata kunci: disfagia orofaringeal, sindrome ekstrapiramidal, chlorpromazine