Open Access
Kajian terhadap hasil terapi karsinoma nasofaring berdasarkan EBNA1 dan EBNA2
Author(s) -
Bambang Hariwiyanto,
Soenarto Sastrowiyoto,
Sofia Miceli,
Salugu Masesadji
Publication year - 2011
Publication title -
oto rhino laryngologica indonesiana/oto-rhino-laryngologica indonesiana
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 0216-3667
pISSN - 2598-3970
DOI - 10.32637/orli.v41i1.52
Subject(s) - veterinary medicine , nasopharyngeal carcinoma , traditional medicine , medicine , radiation therapy
Background: Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is one of the most common among head and neck malignancies, especially in some Asian countries. Epstein-Barr Virus (EBV) is one of the agent causing NPC, expressing many proteins such as Epstein-Barr nucleus antigen (EBNA). Expression of EBNA theoretically influencing therapy KNF outcome. Purpose: To differentiate therapy result between NPC expressed positive EBNA1 and EBNA2 compared with NPC expressed negative EBNA1 and EBNA2. Method: Nested case control study toward 28 complete remission NPC patients and 28 partial remission NPC patients post treatment. Result: There was no significant difference in therapy outcome between NPC with EBNA1 expression =4.90 compared to EBNA1 <4.90 (p: 0.160; OR: 0.222) and there was a significant difference therapy outcome between NPC with expression of EBNA2 =1.30 compared to EBNA2 <1.30 (p: 0.029; OR: 0.289). Conclusion: EBNA2 expression is one of protective agents in NPC post treatment outcome. Keywords: NPC, EBNA1, EBNA2, protective factor Abstrak : Latar belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan salah satu keganasan yang di beberapa negara benua Asia merupakan keganasan paling banyak didapatkan di antara keganasan di kepala leher. Keterlibatan infeksi virus Epstein-Barr (EBV) merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya KNF. Infeksi EBV mengekspresikan beberapa protein antara lain Epstein-Barr nucleus antigen (EBNA) yang secara teori mempengaruhi onkogenesis termasuk hasil terapi KNF. Tujuan:Menentukan adanya perbedaan hasil terapi antara KNF yang mengekspresikan EBNA1 serta EBNA2 dengan KNF yang tidak mengekspresikan EBNA1 serta EBNA2. Metode: Nested case-controlterhadap 28 penderita KNF yang mengalami remisi sempurna dan yang mengalami remisi parsial pascaterapi KNF. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil terapi KNF yang mengekspresikan EBNA1 =490 dengan KNF yang mengekspresikan <4,90 (p: 0,160; OR: 0,222), dan terjadi perbedaan bermakna antara hasil terapi KNF yang mengekspresikan EBNA2 =1,30 dengan KNF yang mengekspresikan EBNA2 <1,30 (p: 0,029; OR: 0,289). Kesimpulan: Ekspresi EBNA2 merupakan salah satu faktor protektif terhadap keberhasilan terapi KNF. Kata kunci: KNF, EBNA1, EBNA2, faktor protektif