
KONSUMSI AIR KEMASAN INDONESIA
Author(s) -
Lulu Dwi Lestari
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal litbang sukowati/jurnal litbang sukowati : media penelitian dan pengembangan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-3356
pISSN - 2580-541X
DOI - 10.32630/sukowati.v4i2.210
Subject(s) - forestry , geography , humanities , art
Air minum merupakan kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan setidaknya dua liter air untuk minum setiap harinya. Pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut sangat bergantung pada ketersediaan sumber air minum yang layak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penggunaan air kemasan di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 36 persen. Angka tersebut meningkat 3 kali lipat dibandingkan sepuluh tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut perlu diwaspadai mengingat air kemasan merupakan sumber air minum yang tidak berkelanjutan. Dalam penelitian berikut, dibentuk model yang dapat memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi air kemasan. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM PLS). Pada tahap pembentukan model pengukuran diperoleh hasil: faktor demografi diukur melalui pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, faktor pendapatan masyarakat diukur lewat pengeluaran masyarakat per kapita per bulan, faktor sosial budaya diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan persentase masyarakat yang menonton televisi. Berdasarkan hasil pengolahan model struktural didapatkan kesimpulan bahwa ketiga faktor dalam penelitian yaitu faktor demografi, faktor pendapatan masyarakat, dan faktor sosial budaya mempengaruhi konsumsi air kemasan di Indonesia. DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi-provinsi yang diprediksi memiliki peningkatan signifikan dalam konsumsi air kemasan berdasarkan model yang terbentuk.