
Deteksi Dini Resiko Stunting sebagai Upaya Pencegahan melalui Riwayat Pemberian ASI Ekslusif dan Berat Badan Lahir Rendah
Author(s) -
Yuliana Suryati,
Yohana Hepelita,
Kornelia Romana Iwa,
Putriatri Krimasusini Senudin
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal keperawatan
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2549-8118
pISSN - 2085-1049
DOI - 10.32583/keperawatan.v13i3.1026
Subject(s) - medicine , gynecology
Stunting menunjukkan kondisi kurang gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak seperti gangguan perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, hingga metabolisme tubuh. Selain itu, dampak jangka panjang yang dapat terjadi mulai dari menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, dan risiko terserang penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara dini risiko stunting melalui riwayat pemberian ASI Eksklusif dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada balita sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 72 responden. Risiko stunting dideteksi melalui pengukuran panjang tubuh. Data yang dikumpulkan kemudian dilakukan analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ASI eksklusif dan berat badan lahir dapat memprediksi risiko stunting. Terdapat hubungan yang bermakna antara ASI Eksklusif dengan risiko stunting (p-value 0,00 <0,05). Ada hubungan yang bermakna antara BBLR dengan risiko stunting (p-value 0,004<0,005). Pemberian ASI yang tidak optimal, seperti IMD yang terlambat, pemberian ASI noneksklusif, dan penyapihan dini memiliki risiko lebih besar mengalami stunting dimana anak cenderung mengalami kekurangan nutrisi yang dibutuhkan dalam proses tumbuh kembangnya. Berat badan lahir rendah lebih rentan terhadap infeksi, kesulitan bernapas, kematian, penyakit infeksi, berat badan kurang dan stunting pada awal masa neonatal hingga masa kanak-kanak yang berdampak pada pertumbuhan, perkembangan dan tinggi badan anak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian ASI tidak eksklusif dan BBLR berpengaruh terhadap risiko stunting pada anak di bawah usia dua tahun.