
PEMBERIAN N-ASETYLSISTEIN TERHADAP KADAR IFN-GAMMA PADA PENDERITA HIV/AIDS YANG MENJALANI PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL
Author(s) -
Sri Sulpha Siregar,
Eddy Mart Salim,
Zen Hafy,
Nova Kurniati,
Harun Hudari,
Erial Bahar,
Agustian Dwi Putra,
Afriyana Siregar
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal kedokteran kesehatan universitas sriwijaya/jurnal kedokteran and kesehatan (palembang)
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2614-0411
pISSN - 2406-7431
DOI - 10.32539/v8i2.13269
Subject(s) - medicine , gynecology
Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit infeksi yang masih terus menjadi masalah besar bagi masyarakat global. Hasil estimasi dan proyeksi jumlah orang dengan HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 640.000 orang dan prevalensi secara nasional pada orang dewasa sebesar 0,4%. Berbagai macam bentuk infeksi yang disebabkan oleh HIV, salah satunya ditandai dengan turunnya jumlah sel limfosit T CD4+ dan juga penurunan kadar IFN-γ yang dapat menyebabkan percepatan replikasi virus hingga terjadi kegagalan sistem imun. N-asetilsistein (NAC) merupakan varian dari asam amino L-sistein yang merupakan sumber dari golongan sulfhydryl (SH) dan diubah dalam tubuh menjadi metabolit yang mampu menstimulasi sintesis gluthatione (GSH), menginduksi detoksifikasi dan bertindak secara langsung sebagai pemakan radikal bebas juga merupakan antioksidan diharapkan dapat memperbaiki kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian NAC terhadap perubahan kadar IFN-γ pada penderita HIV/AIDS di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan uji klinik acak tersamar ganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32 pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok Plasebo dan NAC. Pada kelompok Plasebo, pasien diberi kapsul yang berisi laktosa dengan dosis 3x1 kapsul/hari, sedangkan kelompok NAC, diberi NAC dengan dosis 3x 200 mg/hari. Setiap kelompok diberi perlakuan sama selama 12 minggu. Darah pasien diambil sebelum dan setelah perlakuan untuk diperiksa kadar IFN-γ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok uji yang diberikan NAC maupun placebo tidak menunjukkan perubahan kadar IFN-γ yang bermakna setelah 12 minggu perlakuan(p>0,05). Kesimpulan penelitian, pemberian NAC tidak mempengaruhi kadar IFN-γ pada penderita HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV.