z-logo
open-access-imgOpen Access
Kraniofaringioma
Author(s) -
Montesqieu Silalahi,
H.M Djakaria
Publication year - 2018
Publication title -
radioterapi and onkologi indonesia/radioterapi dan onkologi indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2623-2405
pISSN - 2086-9223
DOI - 10.32532/jori.v8i1.60
Subject(s) - physics
Kraniofaringioma merupakan tumor jinak regio sella yang jarang terjadi dan penanganannya memiliki kesulitan yang tinggi karena lokasinya dan morbiditasnya, serta tingginya laju rekurensi. Di Amerika Serikat, sekitar 1,2-4,6% dari seluruh tumor intrakranial adalah kraniofaringioma. Gambaran khas untuk kraniofaringioma adalah tumor suprasella dengan komponen padat dan kistik yang dapat disertai dengan gambaran kalsifikasi. Reseksi komplit lewat pembedahan diyakini merupakan pilihan tatalaksana terbaik, walaupun sayangnya sulit tercapai. Radiasi eksterna diberikan pada reseksi subtotal dan sebagai terapi utama pada kraniofaringioma rekuren. Teknik radiasi konformal yang diberikan setelah reseksi subtotal baik dengan menggunakan dosis konvensional ataupun dengan teknik stereotactic radiosurgery (SRS) memberikan kontrol lokal yang baik dan mengurangi risiko morbiditas dibandingkan terapi pembedahan yang agresif untuk mencapai reseksi total.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here