
Kadar Plasma Epstein-Barr Virus (EBV) DNA sebagai Parameter Prognosis pada Kanker Nasofaring Tidak Berkeratin
Author(s) -
Sinta Prastiana Dewi,
; Handoko,
Marlinda Adham Yudartho,
Soehartati Gondhowiardjo
Publication year - 2020
Publication title -
radioterapi and onkologi indonesia/radioterapi dan onkologi indonesia
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2623-2405
pISSN - 2086-9223
DOI - 10.32532/jori.v11i1.107
Subject(s) - microbiology and biotechnology , biology , medicine
Kanker Nasofaring (KNF) merupakan keganasan yang sering ditemukan di Asia.1 Puncak insidensi KNF berada pada usia dewasa muda dan pada pasien usia 55 – 59 tahun.2 Radioterapi merupakan terapi standar untuk KNF stadium awal, sedangkan pada stadium lokal lanjut diberikan kemoradiasi.1 KNF telah terbukti memiliki keterkaitan dengan Epstein Barr Virus (EBV). Dengan berkembangnya biologi molekular, konsentrasi DNA tumor dalam plasma dan serum pada pasien KNF dapat diukur secara kuantitatif dengan polymerase chain reaction (PCR).3 Plasma EBV DNA berguna dalam hal diagnosis, pemantauan respon terapi, dan prediktor prognosis pada pasien KNF.1,3 Penulisan tinjauan pustaka ini ditujukan untuk menambah pengetahuan mengenai manfaat pemeriksaan kadar plasma EBV DNA pada pasien KNF.