
Teori Pemerolehan Bahasa Nativisme LAD
Author(s) -
Ulfa Khusnatul Hidayah,
Mohamad Jazeri,
Binti Maunah
Publication year - 2021
Publication title -
belajar bahasa
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2502-5864
DOI - 10.32528/bb.v6i2.5539
Subject(s) - humanities , psychology , physics , philosophy
Teori pemerolehan bahasa Nativisme LAD meyakini pendapatan kosakata bahasa pada anak adalah pemberian warisan orangtua semenjak lahir. Chomsky mengubah pandangan mengenai pemerolehan bahasa telah diubah dan dirintis dengan munculnya TPB model baru yang bersifat rasionalis, yakni TPB Model Nativis LAD. Karena hal tersebut, Chomsky mendapatkan gelar sebagai pencetus serta pengemuka TPB Nativis LAD. Seorang anak biasanya mempelajari bahasa secara perlahan dan abstrak. Sang anak melakukan hal tersebut tanpa adanya instruksi eksplisit maupun pengaruh dari lingkungan sebagai petunjuk prinsip dasarnya. Pemerolehan bahasa ialah produk yang terjadi akibat interaksi secara nyata di antara pelajar dengan manusia dewasa di lingkungan sekitarnya, pelajar berperan sebagai pemain aktif. Kelebihan Teori Nativisme diantaranya adalah: 11) Dapat menonjolkan bakat yang manusia miliki 2) Mendorong perwujudan diri sebagai manusia berkompetensi 3) Membantu manusia dalam penentuan dari sebuah pilihan 4) Mendorong perkembangan potensi diri manusia. Sedangkan kekurangan Teori Nativisme diantaranya adalah: 1) Pandangan negative dari teori ini adalah seolah-olah manusia memiliki sifat-sifat sulit diubah karena sifat-sifat turunan telah melekat padanya sejak lahir. 2) Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia secara tidak disadari juga melibatkan teori ini. Contohnya ketika materi naratif. Siswa diberikan kewenangan untuk mengolah bahsaanya sendiri untuk membentuk suatu ceirta naratif. Hal ini juga memerlukan bakat bahasa yang dimiliki siswa.