
DINAMIKA MENUJU KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) SAMARINDA “SEBUAH HARAPAN DAN TANTANGAN”
Author(s) -
Hari Siswanto,
Zainal Arifin,
Ariyanto Ariyanto
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal ilmiah kehutanan rimba kalimantan/ulin : jurnal hutan tropis
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2599-1183
pISSN - 1412-2014
DOI - 10.32522/ujht.v1i2.775
Subject(s) - forestry , geography
Universitas Mulawarman dengan pola ilmiah pokoknya hutan tropis lembab dan lingkungannya, memiliki salah satu laboratorium alam berupa Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul (HPFU). Areal ini menjadi menarik karena HPFU disamping representasi hutan alam tropis yang relatif cukup bagus juga posisinya yang sangat strategis . HPFU mengalami dinamika baik kondisi biogeofisik karena faktor alam khususnya kebakaran hutan tahun 1982/1983, 1992/1993, dan 1997/1998, maupun akibat aktivitas manusia.Hasil penafsiran citra Landsat liputan 2016 seluas 299,03 Ha, penutupan lahannya didominasi hutan sekunder seluas 204,13 Ha (68,99%) dan belukar 67,97 Ha (22,97%). Hasil inventarisasi hutan tahun 2016 dijumpai sebanyak 73 jenis pohon. Potensi rata-rata strata belukar 127,81 m3/Ha dengan 130 batang/Ha dan hutan sekunder 135,46 m3/Ha dengan 111 batang/Ha. Pendugaan cadangan karbon pada areal HPFU sebesar 32.937,79 ton. Sementara itu keberadaan satwa diantaranya Orang Utan (Pongo pigmaeus), Owa-Owa (Hylobates muelleri), berbagai jenis burung seperti Rajawali (Thearaetus pennatus), Elang bondol, Ular Phyton, Kura-kura, dan lain-lain.Selain dinamika biogeofisik dan sosial budaya masyarakat sekitar HPFU, status penetapan kawasan hutan juga mengalami perubahan seiring berjalannya waktu mulai dari ex areal HPH CV Kayu Mahakam, berturut-turut menjadi Hutan Koleksi Universitas Mulawarman, Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul, Kebun Raya Unmul, Kebun Raya Unmul Samarinda, dan kini berdasarkan SK Menhut No.674/Menhut-II/2011 menjadi KPHP Samarinda yang penamaannya akan diusulkan menjadi KPHP Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (HPFU) bersamaan dengan pembuatan dokumen tata hutan dan RPHJP pada tahun 2017 ini.Dengan ditetapkannya HPFU sebagai KPHP, maka potensi biogeofisik dan sosial budaya masyarakat sekitar hutan akan menjadi potensi harapan yang besar meskipun di sisi lain ada beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi yaitu : struktur kelembagaan yang ada (perlu adanya sinkroniosasi antara Fahutan Unmul, Badan Pengelola Hutan Pendidikan Fahutan Unmul, dan Dishut Propinsi Kaltim tentang KPHP Samarinda ; aktivitas tambang batubara yang berbatasan langsung dengan kawasan KPHP Samarinda; kerawanan terhadap kebakaran hutan; keterbatasan investasi dan kondisi sarana dan prasarana yang sudah mulai rusak. Adapun peluang dan pengembangan KPHP Samarinda adalah diupayakan sebagai KPH center khususnya di Kaltim dan Kalimantan umumnya, pembangunan model-model pengelolaan hutan serta pembangunan ekowisata modern.