z-logo
open-access-imgOpen Access
STUDI PENANGANAN KERUSAKAN PANTAI DI KAWASAN WISATA PESISIR TELUK KUPANG
Author(s) -
Priska Gardeni Nahak,
Melchior Bria,
Mathelda C.H. Mauta
Publication year - 2018
Publication title -
juteks
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2621-9786
pISSN - 2527-5496
DOI - 10.32511/juteks.v3i2.284
Subject(s) - physics , humanities , forestry , geography , art
Lokasi wisata di pesisir Teluk Kupang yang berkembang pesat saat ini adalah Pantai Tedys di Kelurahan Lai-Lai Besi Kopan (LLBK). Pantai Tedys ini merupakan salah satu pusat pariwisata dan Pusat perdagangan di Kota Kupang. Lokasi ini merupakan pusat wisata kuliner yang sangat ramai oleh pengunjung setiap harinya, dan juga merupakan lokasi persinggahan kapal-kapal asing peserta Sail Indonesia dan Sail Komodo. Berkembangnya berbagai kepentingan tersebut membuat wilayah pesisir di kelurahan LLBK akan menyanggah beban lingkungan yang berat, akibat pemanfaatan yang tidak terkendali, tidak teratur, serta tidak mempertimbangkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dengan melakukan observasi dan kajian secara langsung di lapangan terhadap berbagai kondisi  guna mengetahui seberapa besar dampak dan kerusakan yang mungkin terjadi. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan pesisir di kawasan ini secara umum disebabkan oleh aktifitas manusia berupa pembangunan gedung dan infrastruktur yang sangat dekat dengan garis pantai sehingga menjadi benteng bagi gempuran ombak dan faktor alam yaitu gelombang badai yang selalu terjadi secara periodik setiap tahunnya. Untuk mengurangi dampak/resiko kerugian yang mungkin dapat terjadi, maka diusulkan beberapa alternatif  yang dapat dilakukan yaitu: pendekatan struktur berupa pembuatan tembok pantai dan revetment pada lokasi yang bukan karang, sedangkan pada lokasi karang dibuat revetment dan perlu dilakukan studi lebih lanjut guna menentukan tingkat kelayakan dan kemampuan dari karang-karang tersebut dalam menahan beban yang setiap hari terus meningkat, sehingga dapat ditentukan alternatif penanganan yang lebih baik. Sedangkan untuk pendekatan non struktur dilakukan melalui sosialisasi dan penegakan aturan pembangunan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here