
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANDA ACEH DALAM MEMBINA NARAPIDANA NARKOBA
Author(s) -
Maini Sartika,
Mita Fitrati,
Nur Anisah,
Nadia Muharman
Publication year - 2020
Publication title -
wacana/wacana: jurnal ilmiah ilmu komunikasi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-7402
pISSN - 1412-7873
DOI - 10.32509/.v19i2.1006
Subject(s) - prison , coaching , interpersonal communication , documentation , sociology , psychology , pedagogy , humanities , political science , social psychology , criminology , computer science , philosophy , psychotherapist , programming language
This research was conducted to find out the interpersonal communication of Banda Aceh Class IIA Prison Officers in Fostering Drug Prisoners and what are the supporting factors and inhibiting factors. The method used is the Qualitative Method, which is researching in depth with data collection techniques such as observation, interviews and documentation. The theory used in this study uses the theory of Social Penetration which explains a process of relationship with others, where there are various adaptation processes between the two. The results of his research, the implementation of fostering prisoners with interpersonal communication approach in Class IIA Penitentiary Banda Aceh has been running as it should because the training carried out has followed existing procedures, although there are things that occur in prisons such as prisoners' indiscipline then that can be resolved with wise. Interpersonal communication in the coaching process that is carried out is also very appropriate, because a good coaching is also good communication. In conducting a coaching program, Banda Aceh Class IIA Prison certainly has supporting factors in the form of an adequate budget and the enthusiastic participation of fostered citizens in participating in coaching activities. There are also inhibiting factors, namely the lack of discipline from prisoners in carrying out training programs and the lack of prison staff.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Komunikasi Antarpribadi Petugas Lapas Kelas IIA Banda Aceh Dalam Membina Narapidana Narkoba serta apa saja faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Metode yang digunakan adalah Metode Kualitatif, yaitu meneliti secara mendalam dengan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Penetrasi Sosial yang menjelaskan suatu proses hubungan dengan orang lain, dimana terjadi berbagai proses adaptasi di antara keduanya. Hasil penelitiannya, pelaksanaan pembinaan narapidana dengan pendekatan komunikasi antarpribadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh telah berjalan sebagaimana mestinya karena pembinaan yang dilakukan sudah mengikuti prosedur yang ada, meskipun ada hal-hal yang terjadi di dalam Lapas seperti ketidaksiplinan narapidana maka hal itu dapat diselesaikan dengan bijak. Komunikasi antarpribadi dalam proses pembinaan yang dijalankanpun sudah sangat tepat, karena suatu pembinaan yang baik adanya komunikasi yang baik pula. Dalam melakukan program pembinaan tentunya Lapas Kelas IIA Banda Aceh memiliki faktor pendukung berupa anggaran yang memadai dan partisipasi antusias warga binaan dalam mengikuti kegiatan pembinaan. Ada juga faktor penghambatnya yaitu kurangnya kedisiplinan dari narapidana dalam menjalankan program pembinaan dan kurangnya tenaga kerja petugas lapas.