z-logo
open-access-imgOpen Access
Kedudukan Hukum Nikah Siri Menurut Madzhab Syafi’i dan Maliki
Author(s) -
Ahmad Sahri,
Salem Arif
Publication year - 2018
Publication title -
mizan: journal of islamic law
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-974X
pISSN - 2598-6252
DOI - 10.32507/mizan.v1i1.119
Subject(s) - humanities , sociology , philosophy
Marriage is something that has been prescribed by religion. But in reality, people still have little understanding of the nature of marriage itself, so there is a carry but only run the Shari'a without ignoring other applicable rules. As well as Nikah Siri, although the law is considered valid marriage, but the rule of positive law in Indonesia has not considered valid. Therefore, raised view of the reviewer jurisprudence, especially from the schools of Shafi'i and Maliki.Keywords: Nikah Siri, school of Shafi'i, MalikiAbstrak: Pernikahan merupakan sesuatu yang telah disyariatkan oleh agama. Namun dalam realitanya, masyarakat masih kurang memiliki pemahaman terhadap hakikat pernikahan itu sendiri, sehingga ada yang melaksanakannya tetapi hanya sebatas menjalankan syariat saja tanpa menghiraukan aturan lain yang berlaku. Seperti halnya Nikah Siri, meskipun dalam syariat dianggap sah pernikahannya, tetapi dalam aturan hukum positif Indonesia belum dianggap sah. Oleh karenanya, timbul pandangan dari pengkaji ilmu fikih, khususnya dari kalangan madzhab syafi’i dan madzhab maliki.Kata Kunci: Nikah Siri, Madzhab Syafi’I, Maliki

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here