Open Access
HUBUNGAN PERILAKU PEMBUAT SAGU TERHADAP KUALITAS FISIK SAGU DI DESA KAMPUNG BARU KABUPATEN LUWU UTARA
Author(s) -
hidayat hidayat,
Melissa Telaumbanua
Publication year - 2019
Publication title -
sulolipu
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2622-6960
pISSN - 0854-624X
DOI - 10.32382/sulolipu.v18i1.732
Subject(s) - chemistry , food science , humanities , art
Higiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikanfaktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin akan menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Sagu (Metroxylonsp) merupakan salah satu komoditi bahan pangan yang banyak mengandung karbohidrat, sehingga sagu merupakan bahan makanan pokok untuk beberapa daerah di Indonesia seperti Maluku, Irian Jaya dan sebagian di Sulawesi.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan prilaku pembuat sagu terhadap kualitas fisik dalam pembuatan sagu di desa Kampung Baru Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara.Adapun jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian tentang hubungan perilaku higiene sanitasi pekerja atau penjamah dalam pembuatan sagu dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data di ukur atau di kumpulkan dalam waktu bersamaan.Hasil penelitian dengan mengunakan kuesioner dan observasi menunjukkan bahwa pengetahuan tinggi 28,1% dan pengetahuan rendah 71,9%, sikap baik 31,8% dan buruk 68,2%, serta tindakan baik 20,4% dan tidak baik 79,6%. Dan mendapatkan hasil memakai uji statistic Chi Square sangat berpengaruh terhadap kualitas sagu dan mendapatkan hasil pengetahuan p=0,000 < α= 0,05, sikap p= 0,000 < α= 0,05, dan tindakan p= 0,000 < α=0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan dengan kualitas sagu, ada hubungan antara sikap dengan kualitas sagu, dan adahubungan antara tindakan dengan kualitas sagu di Desa Kampung Baru Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara. Adapun saran dari penelitian ini yaitu diharapkan bagi pemerintah setempat untuk rutin melaksanakan penyuluhan tentang cara-cara pembuatan sagu yang bersih dan sehat agar pengetahuan pembuat sagu menjadi lebih baik dan hasil sagu yang mereka produksi menjadi lebih bersih dan diharapkan pembuat sagu untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan pribadi dan kebersihan dalam memproduksi sagu agar kualitas sagu menjadi lebih meningkat dan tidak menyebabkan kerugian. Keyword : Kualitas sagu, perilaku, pembuat sagu.