
AKULTURASI BUDAYA JAWA SEBAGAI STRATEGI DAKWAH
Author(s) -
Rina Setyaningsih
Publication year - 2020
Publication title -
ri'ayah/riayah
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-6446
pISSN - 2528-049X
DOI - 10.32332/riayah.v5i01.2304
Subject(s) - humanities , political science , art
Budaya sudah melekat dalam masyarakat Indonesia sebelum Islam datang. Terutama di komunitas Hindu-Budha, orang tidak mengenal Islam. Banyak kelompok masih percaya pada animisme-dinamisme. Terutama masyarakat Jawa yang berbau mistis masih sering dilakukan. Budaya dibagi menjadi tiga fase yaitu: budaya Jawa pra-Hindu-Buddha, ciri menonjol dari struktur masyarakat pada waktu itu didasarkan pada aturan hukum adat dan sistem keagamaannya, yaitu animisme-dinamisme yang merupakan inti dari budaya yang mewarnai semua aktivitas kehidupan rakyat. Hukum adat sangat mengikat sehingga masyarakatnya statis dan konservatif. Budaya Hindu Jawa, Pada fase ini proses pengembangan budaya Jawa merupakan pengaruh kuat budaya India (Hindu). Dalam masyarakat Jawa, pengaruh Hindu-Budha bersifat ekspansif, sementara budaya Jawa yang menerima pengaruh dan menyerap unsur-unsur Hindu-Buddha setelah melalui proses akulturasi tidak hanya mempengaruhi sistem budaya, tetapi juga mempengaruhi agama. Dan budaya Jawa dalam fase menyebarkan dan melembagakan propaganda di Jawa. Pada fase terakhir ini Islam telah masuk ke Indonesia dan masyarakat sudah mulai memeluk Islam melalui propaganda dengan media budaya sehingga bisa diterima oleh semua pihak.