
MEKANISME QUR’ANI PENGELOLAAN KEUANGAN PUBLIK
Author(s) -
Rosidin Rosidin
Publication year - 2017
Publication title -
akademika : jurnal pemikiran islam/majalah akademika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2356-2420
pISSN - 1693-069X
DOI - 10.32332/akademika.v22i2.817
Subject(s) - theology , business administration , business , philosophy
Abstrak
Pengelolaan keuangan publik merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab. Problematika menyangkut pengelolaan keuangan publik harus segera dituntaskan dengan menerapkan aneka alternatif solusi, baik didasarkan pada studi teoretis, empiris maupun normatif. Tulisan ini bermaksud menyingkap kandungan al-Qur’an terkait mekanisme pengelolaan keuangan publik melalui operasionalisasi metode tafsir tarbawi yang melibatkan tiga tahap teknik analisis, yaitu kebahasaan (lughawi), isi (tahlili) dan kependidikan (tarbawi). Signifikansi studi normatif ini adalah memberikan nuansa aksiologis, sehingga pengelolaan keuangan publik didasarkan pada pertimbangan halal-haram, adil-zhalim, baik-buruk, maslahat-mafsadat, dan sistem nilai Islami lainnya. Nuansa aksiologis inilah yang menjadi distinction antara pengelolaan keuangan publik yang Islami dengan yang non-Islami. Mekanisme Qur’ani pengelolaan keuangan publik yang ditawarkan dalam tulisan ini memuat tiga hal pokok. Pertama, pentingnya relasi korelatif yang harmonis antara pihak pengelola (imam) dengan publik (umat) dalam implementasi kebijakan yang baik, dengan didasarkan pada prinsip good governance, melalui program-program dinamis-kontekstual berbasis kerjasama Islami (ta’awun dan musyarakah) yang melibatkan pihak pengelola dengan publik. Kedua, implementasi sikap moderat melalui tiga model aktivitas ekonomi, yaitu pengelola menyeimbangkan aspek sosial-insaniyah dan spiritual-ilahiah dalam pengelolaan keuangan publik; pengelola terlibat aktif dalam realisasi fungsi sosial keuangan bagi publik; serta pengelola menjadi teladan (role model) bagi publik dalam hal gaya hidup hemat. Ketiga, pengelola meneladani empat kompetensi utama Nabi Yusuf AS yang terbukti berhasil menjalankan amanah sebagai pengelola keuangan publik, yaitu kompetensi Makin (berwenang), Amin (terpercaya), Hafizh (hemat) dan ‘Alim (cermat).
Kata Kunci: Pengelolaan, Keuangan, Publik, dan Qur’ani
Abstract
Public finance management is a duty that must be carried on with full responsibility. Problematics concerning public finance management must be resolved by applying a variety of alternative solutions, based on theoretical, empirical and normative studies. This paper aims to examine the verses of the Holy Qur'an that related to public finance management. This paper based on Tafsir Tarbawi method that involves language analysis (lughawi), content analysis (tahlili) and Islam education analysis (tarbawi). The significance of this research is to provide an axiological shades, so that the public finance management always consider halal-haram, fair-unfair, good-bad, advantage-disadvantage, and other Islamic value system. This axiological shades is the distinction between Islamic and non-Islamic public finance management. This paper proposes three main points of Qur’anic mechanism of public finance management. First, the importance of harmonious relationship between government (imam) and public (ummah). Therefore, government have to manage public finance based on the principle of good governance, through implementation of Islamic cooperation programs (ta’awun and musyarakah) between government and public. Second, implementation of moderate life style on economic activities through three models: government have to balance social and spiritual aspects in public finance management; government actively attempt to realize social functions of public finance; and government become a role model for public in terms of frugal lifestyle. Third, goverment emulate the four core competencies of Prophet Joseph. He is a role model of successful figure in terms of public finance management, because of his competencies, those are Makin (competent authorities), Amin (trustworthy), Hafiz (protector) and ‘Alim (knowledgeable).
Keywords: Management, Finance, Public, and Quranic