z-logo
open-access-imgOpen Access
RADIKALISME AGAMA DAN UPAYA DERADIKALISASI PEMAHAMAN KEAGAMAAN
Author(s) -
Muhammad Zuhdi
Publication year - 2017
Publication title -
akademika : jurnal pemikiran islam/majalah akademika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2356-2420
pISSN - 1693-069X
DOI - 10.32332/akademika.v22i1.568
Subject(s) - political radicalism , philosophy , theology , religious studies , humanities , law , political science , politics
Fenomena radikalisme agama merupakan persoalan yang berhubungan dengan pengalaman inti, memori kolektif  dan penafsiran  agama. secara umum setiap agama memiliki dua fungsi: pertama, fungsi manifest, yaitu fungsi yang disadari betul oleh para pengikutnya sebagai manifestasi objektif dari suatu sistem sosial, misalnya meningkatkan kehesivitas umat (ukuwah islamiyah). Kedua, fungsi laten, yaitu fungsi yang tidak dikehendaki secara sadar dari sistem sosial tersebut dalam memunculkan radikalisme, dan agama merupakan lahan empuk untuk menjadi crying banner dalam melakukan tindakan radikalisme. Dalam konteks agama Islam, salah satu penyebabnya adalah pemahaman yang keliru atas ayat-ayat al-Qur’an dan juga hadis Nabi tentang jihad dan perang. Tulisan ini bermaksud mendeskripsikan wacana radikalisme agama dan untuk menelaah ayat-ayat tersebut dengan memerhatikan makna dan konteks kesejarahannya sehingga dihasilkan pemahaman yang benar dan komprehensif. Hasil penelaahan memberikan kesimpulan bahwa jihad dan qital dalam al-Qur’an berbeda dengan tindakan radikalisme. The phenomenon of religious radicalism is a matter related to core experience, collective memory and religious interpretation. In general, every religion has two functions: first, the manifest function is a function that its followers perceive as an objective manifestation of a social system, for example increasing the dignity of the ummah (ukuwah islamiyah). Secondly, latent functions, the unwittingly conscious function of the social system in generating radicalism, and religion is a soft field to become a crying banner in the conduct of radicalism. In the context of Islam, one of the reasons is the missunderstanding of the verses of Qur’an and the traditions of the Prophets of jihad and war (qital). This paper aims to describe the discourse of religious radicalism and to review these verses with regard to the meaning and historical context that result the correct and comprehensive understanding. This article concludes that jihad and war (qital) in the Qur’an is different from the act of radicalism.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here