
Gambaran Kadar Kolesterol pada Akseptor Kontrasepsi Suntik
Author(s) -
Pupung Cahya Wulandari,
Surati Surati
Publication year - 2019
Publication title -
jaringan laboratorium medis
Language(s) - Turkish
Resource type - Journals
ISSN - 2685-8495
DOI - 10.31983/jlm.v1i2.5448
Subject(s) - medicine , zoology , biology
Berdasarkan data hasil sensus penduduk yang tercatat 2016 lebih dari 258 juta jiwa dan diproyeksikan bahwa jumlah ini akan terus bertambah. Program keluarga berencana untuk perencanaan jumlah keluarga dan pembatasan dengan peggunaan alat kontrasepsi. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 sebanyak 6.727.894 dari seluruh PUS sebesar 78.6% peserta KB aktif. Kontrasepsi yang paling banyak digunakan kontrasepsi suntik 3 bulan (DMPA). Di Kota Semarang, Kecamatan Pedurungan jumlah PUS paling banyak. Kelurahan yang paling banyak akseptor kontrasepsi suntik adalah Kelurahan Telogosari Kulon. Kontrasepsi suntik menyebabkan perubahan metabolisme lemak melalui perubahan kadar kolesterol adanya pengaruh hormon progesteron. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian jenis deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 25 akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol 209.5 mg/dl, sebanyak 12 akseptor kotrasepsi suntik memiliki kadar kolesterol normal (48%) dan 13 akseptor memiliki kadar kolesterol diatas normal (52%). Kontrasepsi suntik 3 bulan dapat meningkatkan kadar kolesterol.