z-logo
open-access-imgOpen Access
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Author(s) -
Iyam Maryati
Publication year - 2018
Publication title -
mosharafa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-8827
pISSN - 2086-4280
DOI - 10.31980/mosharafa.v6i1.300
Subject(s) - humanities , mathematics , psychology , mathematics education , philosophy
Artikel ini menyajikan apa itu pembelajaran kontekstual dan apa saja karakteristiknya? Apa itu kemampuan penalaran statistis? Mengapa pembelajaran kontekstual dapat mengembangkan kemapuan penalaran statistis siswa Sekolah Menengah Pertama? Kemampuan penalaran statistis sangat penting dimiliki oleh siswa Sekolah Menengah Pertama, karena dengan kemampuan penalaranr statistis ini siswa dapat memiliki kompetensi dalam hal: 1) memahami informasi-informasi statistis yang tersurat maupun yang tersirat pada setiap permasalahan yang dihadapi. 2) Pemahaman yang baik terhadap bagaimana cara memilih, menyajikan, mererduksi, dan mempresentasikan data yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. 3) pemahaman dan penalaran yang baik terhadap proses statistis secara keseluruhan termasuk setiap perhitungan yang terlibat dalam proses tersebut. 4) pemahaman untuk memecahkan masalah secara statistis berdasarkan data yang ada, dan menginterprestasikannya dalam pengambilan keputusan yang dapat berlaku secara umum. Oleh karena itu untuk mengembangkan kemampuan penalaran statistis tersebut harus mempertimbangkan pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Model pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk siswa Sekolah Pertama salah satunya adalah pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Pendekatan pembelajaran kontekstual ini mengambil permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari atau permasalahan yang disimulasikan dengan dialog, diskusi,, tanya jawab, dan representasi. Aktivitas pengajaran kontekstual yang dikembangkan adalah: a) belajar berbasis masalah, b) belajar dengan multi konteks, c) belajar mandiri, d) penilaian otentik, dan e) masyarakat belajar.This article presents a contextual learning what it is and what are its characteristics? What is the statistical reasoning skills? Why contextual learning can develop statistical reasoning Traffic junior secondary students? Reasoning ability is very important statistical owned by junior high school students, because of the ability of these statistical penalaranr students may have competence in terms of: 1) understand the statistical information expressed or implied in any problems faced. 2) A good understanding of how to choose, present, mererduksi, and present data that will be used to address existing problems. 3) understanding and reasoning that both the statistical process as a whole including any calculations involved in the process. 4) understanding to solve the problem of statistically based on existing data, and interpret it in decision-making that can be applied generally. Therefore, to develop the statistical reasoning skills should consider learning approach used for junior secondary students. Model learning approach that is appropriate for school students first one of which is a contextual learning approach (Contextual Teaching and Learning). This contextual learning approach to take problems in daily life or simulated problems with dialogue, discussion ,, question and answer, and representation. Contextual teaching activities developed are: a) problem-based learning, b) learning with multi context, c) self-learning, d) authentic assessment, and e) a learning society.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here