
Bermoderasi ala Kajao Laliddong (Kajian Moderasi Beragama melalui Naskah Latoa)
Author(s) -
Syahruddin Syahruddin
Publication year - 2021
Publication title -
pusaka
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2655-2833
pISSN - 2337-5957
DOI - 10.31969/pusaka.v9i2.528
Subject(s) - humanities , philosophy
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor nilai moderasi beragama ala pasengna Kajao Laliddong yang termuat dalam naskah Latoa dengan mengkorelasikan konsep moderasi beragama yang ditawarkan oleh Kementerian Agama. Kajao Laliddong merupakan cendikiawan, negarawan dan diplomat dari Tana Bone yang dikenal pada masa kecilnya dengan La Mellong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah, filologi, dan antropologi. Penelitian ini berfokus pada moderasi beragama yang terdapat dalam manuskrip yang tersimpan pada koleksi lembaga maupun pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya Kajao Laliddong memiliki paseng yang sampai saat ini paseng ini terjiwai dalam diri masyarakat khususnya masyarakat Bugis. Paseng tersebut termuat dalam naskah Latoa sebagain termuat dalam Boeginische Chrestomatthie (B.CHr) dan tersimpan dengan cermat pada perpustakaan Universitas Leiden. Pappaseng yang diberikan Kajao Laliddong kepada Arumpone mengupayakan sebuah internalisasi nilai-nilai agama yang kemudian menjadi sebuah landasan moral, etika, spiritual dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Paseng itu termuat dalam naskah Latoa sebanyak 31 alinea yang saling berkesinambungan satu sama lain. Interpretasi dan implementasi moderasi beragama dalam Pasengna Kajao Laliddong yang termuat pada naskah latoa memuat pesan keagamaan yang dapat dijumpai pada beberapa Alinea pada pasengna Kajao Laliddong yang termuat dalam Latoa. Seperti mewujudkan perdamaian, menjunjung tinggi keadaban mulia, menjaga keselamatan jiwa dan sebagainya.