
PENGEMBANGAN PEMIKIRAN KEAGAMAAN DI SULAWESI SELATAN (KASUS FATHUL MUIN KOTAMADYA UJUNGPANDANG)
Author(s) -
Abd. Azis Alboneh
Publication year - 2018
Publication title -
al qalam - balai penelitian lektur keagamaan ujung pandang/al-qalam
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2540-895X
pISSN - 0854-1221
DOI - 10.31969/alq.v7i2.617
Subject(s) - philosophy , chemistry
Salah satu gejala sosial yang menonjol dewasa ini adalah munculnya pluralisme agama. Pluralisme agama dibarengi dengan timbulnya pluralisme teologi, filsafat , sistem nilai idiologi dan pandangan hidup. Peter Berger melukiskan pluralisme sebagai situasi yang di dalamnya tersedia lebih dari satu pandangan hidup bagi warga masyarakat, yaitu situasi persaingan diantara pandangan hidup (Berger, dalam Sastraprateja, 1986:33). Kompetisi berbagai pandangan hidup yang tumbuh dalam masyarakat, dapat terjadi diantara kelompokkelompok yang mengikuti suatu faham keagamaan tertentu. Terlepas dari apakah faham keagamaan itu merupakan produk dari pemikiran dan pemahaman yang sumbernya diambil dari teks-teks kitab suci ; atau paham keagamaan yang sudah bercampur baur dengan tradisi lokal. Di Sulawesi Selatan, dewasa ini sedang berkembang salah satu kelompok keagamaan, yang dalam aktivitas sehariharinya kelihatan berbeda dengan pola sikap masyarakat muslim lainnya. Perbedaan itu, antara lain, menyangkut sikap ekslusivisme, memisahkan diri dari jamaah atau peribadatan umat Islam lainnya, dan mempunyai pandangan dan interpretasi berbeda terhadap teks-teks kitab suci. Kelompok ini bergabung dalam Yayasan Fathul Muin yang berbasis di Masjid Widhatul Ummah, Jalan Abdullah Daeng Sirua Nomor 57 Kelurahan Persiapan Tamamaung Kecamatan Panakkukang Ujungpandang.