
FIGUR TOKOH DARI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I UJUNGPANDANG
Author(s) -
aziz albone
Publication year - 2018
Publication title -
al qalam - balai penelitian lektur keagamaan ujung pandang/al-qalam
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2540-895X
pISSN - 0854-1221
DOI - 10.31969/alq.v6i2.624
Subject(s) - humanities , physics , art
Dari banyak kasus pelanggaran norma atau hukum yang dilakukan seseorang pada dasarnya terjadi pada saat dirinya tidak mampu menahan dirinya yang berada di luar kontrol. Pada saat itulah terjadi pelanggaran, kemudian masyarakat menganggap dirinya sesat, keluar dari norma yang dianut masyarakat, artinya dirinya dianggap telah menyimpang dari tata aturan masyarakatnya. Pada hal yang menjadi dirinya menyimpang dari tata aturan / norma tersebut pada dasarnya lingkungan masyarakatnya. Apalagi menurut Alqur'an manusia diciptakan Allah SWT mempunyai dua kecenderungan yaitu kepada kejahatan (fasiq) dan kepada kebaikan (taqwa). (Alqur'an 19 : 8 ). Kedua kecenderungan itu akan berkembang sesuai kesempatan yang diberikan lingkungan sosialnya. Bila kesempatan yang diberikan lingkungan lebih besar kepada kejahatan maka potensi jahat akan berkembang. Sebaliknya bila kesempatan yang diberikan lingkungan lebih besar kepada yang baik maka potensi kebaikan akan lebih berkembang.