UNDERSTANDING OF RELIGIOUS MODERATION OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION TEACHERS AT MADRASAH ALIYAH AND HIGH SCHOOLS IN MAJENE REGENCY

Kelompok keagamaan Islam, yang mengusung paham ideologi radikal, tidak hanya mengincar masyarakat awam. Mereka pun merambah ke sekolah-sekolah  agama dan umum (madrasah aliyah dan SMA), yang salah satunya, melalui doktrin Guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini ingin mendeskripsikan pemahaman dan sikap Guru PAI di Majene terkait keragaman agama, suku, dan kelompok minoritas; pemahaman Guru PAI berkenaan relasi agama (Islam) dan negara; serta pemahaman Guru PAI melihat hubungan agama dengan tradisi lokal. Menggunakan jenis penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi literatur, dan dianalisis secara deskriptif-kualitatif. Informan mencakup Guru PAI di Majene, Kepala Sekolah SMAN, Kepala MAN Majene, Kepala Kemenag Majene, dan siswa, dan tokoh masyarakat. Temuan penelitian ini, sebagai berikut:  Pertama ; Guru PAI di Majene memandang keragaman agama dan suku sebagai sunnatullah (pluralitas), sehingga tidak perlu dipertentangkan. Sebaliknya, terhadap kelompok keagamaan Islam minoritas, terutama  yang  kerap mengganggu harmonisasi kerukunan di Indonesia, Guru PAI menunjukkan sikap kurang respek. Kedua ; Guru PAI di Majene memandang bentuk NKRI sudah mencapai titik ideal, sedangkan Pancasila sudah mencerminkan kehidupan kebinekaan di Indonesia. Karena itu, Guru PAI tidak sepakat terhadap kelompok keagamaan yang hendak mendirikan negara Islam (khilafah). Ketiga ; Tradisi lokal keagamaan yang dipraktikkan masyarakat Majene merupakan jejak peninggalan ulama lokal, sekaligus penyebar Islam di Mandar, sehingga tidak bertentangan dengan syariat Islam. Meski begitu, paham keagamaan Guru PAI di Majene secara umum adalah moderat, tetapi cenderung pula tertutup terhadap kelompok di luar mereka.