
MANQUL: COMMUNICATING THE MESSAGE OF GOD TO THE DIVERSE ISLAMIC DISCIPLES
Author(s) -
Darman Fauzan Dhahir
Publication year - 2018
Publication title -
al qalam - balai penelitian lektur keagamaan ujung pandang/al-qalam
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2540-895X
pISSN - 0854-1221
DOI - 10.31969/alq.v24i2.523
Subject(s) - worship , islam , literacy , reading (process) , arabic , bandwagon effect , functional illiteracy , media studies , sociology , political science , pedagogy , theology , law , linguistics , philosophy
Muslims are obliged to perform duties for worship properly and correctly. They are widely spread all over the world with a low Islamic literacy. Being a Muslim is just a bandwagon for them, thus they do worship without clear reference. The scholars do not give up on the situation by conducting the Qur'an and Hadith based Islamic teachings through various mediums. The famous mediums have several weaknesses that ultimately indicate how hard messages are delivered. The delivery is increasingly heavy due to the low literacy Arabic language, and reading interest. In the midst of this situation, LDII as one of the Muslim communities has a growing number of members and is widespread in Indonesia, a country which also has many low-literacy Arabic citizens. The alumni are even widely spread abroad. Therefore, this study aims to find out how the teaching methods applied by the community. The finding was the community has been practicing an ancient method, namely Manqul . It is a continued message delivery technique from the God as the communicator to the whole human being as the communicant through the messengers who really understand the messages they carry as well as practice them. They apply a unique technical writing to strengthen memories, and use the addition of auxiliary words to facilitate understanding to diverse disciples, even to those with low Arabic literacy and low reading interest. They deliver and preserve the Quran and the Hadith by both text and meaning. Umat Islam wajib melakukan ibadah dengan baik dan benar. Umat tersebar luas di seluruh dunia dengan kemampuan keaksaraan yang rendah. Menjadi seorang Muslim hanyalah ikut-ikutan bagi sebagian mereka. Mereka melakukan ibadah tanpa referensi yang jelas. Para ulama tidak menyerah pada situasi ini dengan melakukan ajaran Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits melalui berbagai media. Media terkenal memiliki beberapa kelemahan yang pada akhirnya menunjukkan pesan sulit disampaikan. Pengirimannya pesan semakin berat sebab rendahnya kemapuan Bahasa Arab, dan minat baca. Di tengah situasi tersebut, LDII sebagai salah satu komunitas Muslim memiliki anggota yang bertambah banyak dan tersebar luas di Indonesia, sebuah Negara yang memiliki banyak penduduknya memiliki literasi Bahasa Arab yang rendah. Alumni komunitas tersebut bahkan tersebar luas ke manca negara. Oleh karena itu penelitian ini ingin mencari tahu bagai mana metode pengajaran yang diterapkan oleh komunitas tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa LDII telah mempraktekkan metode kuno, yaitu Manqul . Teknik ini adalah teknik pengiriman pesan yang berkelanjutan, dari Allah sebagai komunikator kepada seluruh manusia sebagai komunikan melalui para pembawa pesan yang benar-benar memahami pesan-pesan yang mereka bawa serta mempraktikkannya. Mereka menerapkan teknik menulis untuk memperkuat ingatan, dan menggunakan penambahan kata bantu untuk memfasilitasi pemahaman kepada murid yang beragam, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan berbahasa Arab rendah dan minat baca rendah. Mereka menyampaikan dan melestarikan Al-Qur'an dan Hadis dengan teks dan makna.