z-logo
open-access-imgOpen Access
TRADISI MANJAMPUIK NASI SAPARIUK DI NAGARI SIMAWANG KABUPATEN TANAH DATAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Author(s) -
Reni Mustika,
Nailur Rahmi
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal integrasi ilmu syariah
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2775-1783
pISSN - 2775-3557
DOI - 10.31958/jisrah.v2i1.3225
Subject(s) - humanities , islam , sociology , political science , philosophy , theology
Studi ini mengkaji tentang bagaimana proses pelaksanaan tradisi manjampuik nasi sapariuk di Nagari Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar dalam tinjauan hukum Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi dan wawancara. Dengan temuan bahwa tradisi manjampuik nasi sapariuk adalah kebiasaan manjampuik marapulai dengan membawa nasi sapariuk apabila pasangan tersebut tidak melaksankan walimah, apabila tradisi ini belum dilaksanakan maka perkawinan bagi pasangan suami istri di dalam adat yang berlaku di Nagari Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar termasuk nikah gantuang, maksud dari nikah gantuang tersebut yaitu suami belum boleh tinggal serumah dengan istri, sahilia samudiak (jalan-jalan berdua-duaan) dan melakukan hubungan suami istri sampai ia melaksanakan tradisi manjampuik nasi sapariuk. Dalam hukum Islam tradisi manjapuik nasi sapariuk  ini diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam secara langsung, selain dari itu, tradisi ini memiliki banyak manfaat dari pada mudharatnya seperti kedua pasangan lebih dihargai dan membawa dampak baik bagi nagari dan kedua keluarga. Tradisi ini sudah dilaksanakan secara turun temurun yang harus dijaga dan dipandang baik oleh masyarakat.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here