
Ulama Perempuan di Pesantren: Studi Tentang Kepemimpinan Nyai Hj. Masriyah Amva
Author(s) -
Fikriyah Istiqlaliyani
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal educatio fkip unma/jurnal educatio fkip unma
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-6756
pISSN - 2459-9522
DOI - 10.31949/educatio.v8i1.1670
Subject(s) - humanities , sociology , art
Islam tidak membatasi perempuan untuk menjadi pemimpin, akan tetapi keberadaan kepemimpinan perempuan di kalangan umat Islam masih sangat terbatas, hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor yang menyumbat potensi kepemimpinan perempuan khususnya dalam lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren dan sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu banyak bermunculan perempuan yang mendedikasikan dirinya menjadi pemimpin dan tokoh ulama. Salah satu diantaranya adalah sosok Ibu Nyai Hj Masriyah Amva, beliau merupakan pemimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, serta menjadi salah satu tokoh ulama perempuan di Kota Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan biografi Ibu Nyai Hj Masriyah Amva dan menjelaskan data tentang gagasan dan implementasi kepemimpinan Ibu Nyai Hj Masriyah Amva di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus dan model penelitian yang digunakan ialah model penelitian kajian pustaka dan lapangan. Langkah-langkah penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kepemimpinan ulama perempuan di Pesantren serta wawancara dan observasi terkait sosok Ibu Nyai Hj Masriyah Amva. Hasil penelitian menyatakan bahwa Ibu Nyai Hj Masriyah Amva memiliki prinsip hidup berpikir positif, optimis (penuh semangat) dan senantiasa belajar dari pengalaman diri sendiri dan orang lain. Dalam gagasan dan implementasi menjadi pemimpin pondok pesantren, beliau berhasil mengembangkan program pesantren di bidang akademikdan non akademik. Beliau juga merupakan sosok pemimpin yang kharismatik, demokratis serta melayani. Sebagai tokoh ulama perempuan, beliau ikut andil dalam gerakan genderisasi dan feminisme.