z-logo
open-access-imgOpen Access
HALUJI AKTIVITAS SUSPENSI SERBUK SPIRULINA PLATENSIS TERHADAP KADAR HORMON TESTOSTERON DAN HISTOPATOLOGIK TESTIS TIKUS WISTAR DIABETES YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN
Author(s) -
Ayu Shabrina
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal ilmiah cendekia eksakta
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-2122
pISSN - 2528-5912
DOI - 10.31942/ce.v6i1.4109
Subject(s) - traditional medicine , spirulina (dietary supplement) , diabetes mellitus , medicine , endocrinology , chemistry , raw material , organic chemistry
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang dapat mengganggu fungsi reproduksi pada pria yaitu penurunan kadar hormon testosteron dan kerusakan jaringan testis. Spirulina platensis mengandung fikosianin sebagai antioksidan yang efektif untuk menurunkan kada gula darah dan kerusakan organ reproduksi pria. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek Spirulina platensis (SP) terhadap kadar hormon testosteron serta gambaran histopatologik testis tikus jantan diabetes yang diinduksi Streptozotocin (STZ). Tikus terbagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari K1 (tikus sehat yang diberi suspensi CMC-Na), K2 (tikus yang diinduksi STZ single dose 45 mg/kgBB), K3 (tikus sehat yang diberi suspensi SP 36 mg/kgBB), kelompok 4; 5 dan 6 (tikus diabetes diberi suspensi SP masing-masing dosis 36 mg/kgBB; 72 mg/kgBB dan 144 mg/kgBB). Penelitian dilakukan selama 28 hari. Parameter yang diamati adalah kadar gula darah, kadar hormon testosteron dan gambaran histopatologik testis dengan Hematoksilin - Eosin (HE). Data kadar gula darah dan hormone testosteron dianalisis secara statistik sedangkan gambaran histopatologik dianalisis secara deskriptif. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa SP pada dosis 36 mg/kgBB, 72 mg/kgBB dan144 mg/kgBB mampu meningkatkan kadar hormon testosteron yaitu 0,82 µG/mL, 1,13 µG/mL dan 1,66 µG/mL (p < 0,05) dibandingkan kelompok tikus diabetes. SP pada dosis 36 mg/kgBB, 72 mg/kgBB dan144 mg/kgBB juga mampu mencegah kerusakan epitel tubulus seminferus pada testis dibandingkan kelompok diabetes. Pada hewan uji yang diberikan dosis 144 mg/kgBB memberikan aktivitas paling baik dalam menghambat kerusakan jaringan testis disebabkan oleh induksi STZ. Secara keseluruhan, SP memiliki potensi untuk meningkatkan kadar hormon testosteron dan menghambat kerusakan jaringan testis tikus Wistar diabetes yang diinduksi STZ.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here