z-logo
open-access-imgOpen Access
Hukum dan Kebijakan Ekonomi: Studi Kasus Tentang One China Policy
Author(s) -
Lynda Asiana
Publication year - 2018
Publication title -
pena justisia: media komunikasi dan kajian hukum (edisi elektronik)
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2301-6426
DOI - 10.31941/pj.v17i1.581
Subject(s) - political science , humanities , china , art , law
Taiwan merupakan suatu negara yang ber-ideologi kapitalis dan sebagai salah satu pusat entitas ekonomi dunia. Namun demikian, status taiwan sebagai negara dinilai masih belum jelas. Negara-negara di dunia tidak terkecuali negara-negara peserta PBB tidak mengakui Taiwan sebagai entitas negara. Ditengah-tengah persoalan tentang keberadaan Taiwan sebagai negara yang berdaulat, WTO secara resmi telah menerima sebagai anggotanya. Artikel ini mengkaji mengenai apakah yang menjadikan dasar WTO untuk menerima Taiwan sebagai anggota WTO dan apakah penerimaan Taiwan sebagai anggota WTO tidak bertentangan dengan One China Policy . Berdasarkan hasil kajian, Keanggotaan Taiwan dalam Organisasi WTO didasarkan bahwa Taiwan sebagai salah satu pusat entitas ekonomi dunia memiliki otonomi khusus sehingga dapat melakukan hubungan luar negeri. Keberadaan Taiwan dalam keanggotaan WTO tidak bertentangan dengan One China Policy karena dasar WTO menjadikan Taiwan sebagai anggotanya adalah tidak didasarkan pada sebuah negara, tetapi didasarkan pada entitas ekonomi dan otonomi khusus.   Kata Kunci: WTO, One China Policy, Kebijakan Ekonomi

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here