
Transformasi Lembaga Swadaya Masyarakat Menuju Wirausaha Sosial: Studi Kasus Komunitas Film AyoFest
Author(s) -
Kus Sudarsono
Publication year - 2016
Publication title -
ultimart
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2615-8124
pISSN - 1979-0716
DOI - 10.31937/ultimart.v8i2.468
Subject(s) - humanities , political science , business administration , sociology , business , philosophy
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memberikan manfaat yang banyak dan beragam bagi kehidupan masyarakat luas, mulai dari bidang pendidikan, kesejahteraan masyarakat, kesehatan, perbaikan lingkungan hidup dan lain sebagainya. Tantangan yang dihadapi oleh LSM adalah ketergantungan pada lembaga donor yang biasanya berasal dari luar negeri, serta tren menurunnya pembiayaan lembaga donor bagi LSM di Indonesia. Tanpa adanya pendanaan dari lembaga donor, maka kegiatan LSM tersebut akan berkurang, bahkan berhenti. Social entrepreneur merupakan sebuah format bisnis yang dapat dipergunakan LSM untuk dapat menjadi mandiri, meninggalkan ketergantungan terhadap lembaga donor. Penyaluran dana Corporate Social Responsibility melalui Social entrepreneur merupakan alternatif pendanaan untuk sebuah pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan serta menghilangkan ketergantungan pada sumber donor dari luar negeri. Komunitas Ayofest merupakan komunitas yang memfokuskan diri pada pendidikan sinematografi pada remaja yang kurang mampu sebagai life skill di kemudian hari. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka dan wawancara.
Keywords: Social Entrepreneur, pendidikan sinematografi, Lembaga Swadaya Masyarakat, remaja