
PENGARUH POROSITAS AGREGAT TERHADAP RONGGA DALAM CAMPURAN BERASPAL PANAS
Author(s) -
Muthia Anggraini
Publication year - 2018
Publication title -
siklus: jurnal teknik sipil/siklus
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-3973
pISSN - 2443-1729
DOI - 10.31849/siklus.v4i1.881
Subject(s) - materials science , mathematics
Semua agregat memiliki pori, porositas agregat akan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Perbedaan ini dapat dilihat dari hasil penyerapan agregat terhadap air. Agregat yang banyak digunakan untuk campuran AC-WC pada proyek pekerjaan jalan skala kecil yang ada di Riau adalah agregat dari quarry Koto Kampar, Ujung Batu, dan Pasir Pengaraian. Porositas agregat yang berbeda akan menghasilkan parameter Marshall yang berbeda pula. Salah satu parameter Marshall adalah rongga dalam campuran atau Void In Mix (VIM). Nilai VIM dalam campuran perkerasan menggambarkan kinerja dari perkerasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh porositas agregat terhadap rongga dalam campuran beraspal panas. Metode yang dilakukan adalah pengujian kadar pori agregat kasar dan halus, serta pengujian marshal. Nilai penyerapan air agregat Pasir Pangaraian adalah 0,635%, Ujung Batu 1,080%, dan Kota Kampar 1,125%. Dari pengujian Marshall didapat nilai VIM untuk agregat Pasir Pangaraian 4,16%, Ujung Batu 4,36%, dan Koto Kampar 4,80%. Kesimpulannya semakin kecil nilai penyerapan air agregat maka nilai VIM nya juga akan semakin kecil.
Kata kunci : Agregat, Kadar pori, Marshall, nilai VIM
Abstract
All aggregates have pores, aggregate porosity will be different between one area and another. This difference can be seen from the results of aggregate absorption of water. Aggregates are widely used for mixed AC-WC on a small-scale road works project in Riau is an aggregate of quarry Koto Kampar, Ujung Batu, and Pasir Pengaraian. Different aggregate porosity will produce different Marshall parameters. One of the Marshall parameters is Void In Mix (VIM). VIM value in pavement mix describes the performance of the pavement. The purpose of this research to determine the effect of aggregate porosity on void in mix. The method used is the testing of pore aggregate coarse and fine, and marshall test. The value of water absorption of Pasir Pangaraian aggregate is 0,635%, Ujung batu 1,080%, ada Koto kampar 1,125%. From Marshall test the value VIM Pasir Pangaraian aggregate 4,16%, Ujung Batu 4,36%, and Koto kampar 4,80%. In conclusion the smaller value of aggregate water absorption, the VIM value will also be smaller.
Keywords: Aggregate, pore content, Marshall, VIM value