z-logo
open-access-imgOpen Access
BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK TEMBANG DALAM KONTEKS UPACARA REBO PUNGKASAN KEMBUL SEWU DULUR
Author(s) -
Wahyu Surbono
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal pustaka budaya
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2442-7799
pISSN - 2355-1186
DOI - 10.31849/pb.v5i2.1577
Subject(s) - humanities , philosophy
Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang mengungkap bentuk dan makna tembang Kembul Sewu Dulur dalam konteks upacara Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur di Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik teknik data berpijak pada metode kualitatif yaitu; Memenangkan urusan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tembang Kembul Sewu Dulur adalah bagian dari Macapat Dhandhanggula Laras Slendro Pathet Sanga yang membingkai fenomena upacara mencakup; tempat, waktu, harapan, pelestarian, dan leluhur warga Desa Pendoworejo. (2) Berdasarkan leksia dan semiotika Barthes, tembang Kembul Sewu Dulur secara keseluruhan terdiri dari empat tataran makna simbolik. Pertama, tembang Kembul Sewu Dulur leksia pada 1, gatra 1-5, makna murni terbentuknya bendungan Kayangan. Kedua, tembang Kembul Sewu Dulur leksia pada 1, gatra 6-10, arti kerukunan ditinjau melalui doa yang dilakukan dengan bahasa Jawa dan etimologi Kembul Sewu Dulur merupakan analogi dari warga Desa Pendoworejo yang menganggap bahwa semua pengunjung upacara sebagai saudara. Ketiga, tembang Kembul Sewu Dulur leksia pada 2, gatra 1-7, pelestarian yang efektif yang dilakukan warga Desa Pendoworejo adalah sebuah upaya untuk mempertahankan eksistensi upacara. Keempat, tembang Kembul Sewu Dulur leksia pada 2, gatra 8-10, arti dari Mbah Bei dan bendungan Kayangan dianggap telah melahirkan bagi kehidupan penduduk Desa Pendoworejo. arti kerukunan ditinjau melalui doa yang dilakukan dengan bahasa Jawa dan etimologi Kembul Sewu Dulur merupakan analogi dari warga Desa Pendoworejo yang menganggap bahwa seluruh pengunjung adalah sebagai saudara. Ketiga, tembang Kembul Sewu Dulur leksia pada 2, gatra 1-7, pelestarian yang efektif yang dilakukan warga Desa Pendoworejo adalah sebuah upaya untuk mempertahankan eksistensi upacara. Keempat, tembang Kembul Sewu Dulur leksia pada 2, gatra 8-10, arti dari Mbah Bei dan bendungan Kayangan dianggap telah melahirkan bagi kehidupan penduduk Desa Pendoworejo. arti kerukunan ditinjau melalui doa yang dilakukan dengan bahasa Jawa dan etimologi Kembul Sewu Dulur merupakan analogi dari warga Desa Pendoworejo yang menganggap bahwa seluruh pengunjung adalah sebagai saudara. Ketiga, tembang Kembul Sewu Dulur leksia pada 2, gatra 1-7, pelestarian yang efektif yang dilakukan warga Desa Pendoworejo adalah sebuah upaya untuk mempertahankan eksistensi upacara. Keempat, tembang Kembul Sewu Dulur leksia pada 2, gatra 8-10, arti dari Mbah Bei dan bendungan Kayangan dianggap telah melahirkan bagi kehidupan penduduk Desa Pendoworejo.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here