
POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI KELAPA SAWIT PIR-TRANS DI DESA HANG TUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR
Author(s) -
Sisca Vaulina
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal ilmiah agribisnis/jurnal agribisnis
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2503-4375
pISSN - 1412-4807
DOI - 10.31849/agr.v21i2.2520
Subject(s) - agricultural science , mathematics , biology
Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk melihat pola konsumsi rumahtangga. Penduduk yang memiliki tingkat pendapatan berbeda akan memiliki pola konsumsi yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Karakteristik rumah tangga petani kelapa sawit PIR-Trans di Desa Hangtuah; (2) Pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit PIR-Trans (Usahatani kelapa sawit dan Usaha Lain) di Desa Hangtuah; (3) Pola konsumsi (Pangan dan Non Pangan) rumah tangga petani kelapa sawit PIR-Trans di Desa Hangtuah; (4) Hubungan pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit terhadap konsumsi (Pangan dan Non Pangan) rumah tangga petani PIR-Trans di Desa Hangtuah. Penelitian ini menggunakan metode survey di Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar, menggunakan data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling, berjumlah 40 orang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif serta Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan (1) Karakteristik sampel rumahtangga petani kelapa sawit berumur produktif; pendidikan tamat SD; jumlah tanggungan keluarga rata-rata 4 orang dan lama berusahatani 26 tahun. (2) Pendapatan yang diterima petani dari usahatani kelapa sawit rata-rata Rp 5.500.270/bulan dan pendapatan usahatani lainnya Rp 367.520/bulan dan pendapatan dari usaha lain rata-rata Rp 937.500/bulan. (3) Pola konsumsi rumah tangga petani kelapa sawit terhadap pengeluaran pangan lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran non pangan. (4) Korelasi pearson, hubungan pendapatan dengan konsumsi pangan 0,46 dan bernilai positif, sedangkan hubungan pendapatan dengan konsumsi non pangan 0,91 dan bernilai positif