
Bentuk Numeralia 1--10 dalam Bahasa-Bahasa Daerah di Kabupaten Kepulauan Yafen
Author(s) -
Buha Aritonang
Publication year - 2017
Publication title -
gramatika: jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan/gramatika : jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2599-3283
pISSN - 2338-8285
DOI - 10.31813/gramatika/5.1.2017.88.12--26
Subject(s) - humanities , political science , physics , art
Numeralia itu tidak semudah berhitung satu, dua, tiga, dan seterusnya dan bentuknya pun dalam setiap bahasa berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mendeskripsikan bentuk numeralia 1—10 dalam bahasa-bahasa daerah di Kabupaten kepulauan Yafen Penelitian dilakukan di 12 kampung yang berdeda bahasa. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (i) bentuk numeralia 1—10 dibedakan menjadi (a) numeralia dasar seperti numeralia 1—5 dan 10 dalam bahasa Ambai, Saweru, Yawa Onate, Serui Laut, Warari Onate, Busami, Marau, Munggui, Ansus-Papuma, Poom, Wabo, dan Wooi Dumani; 6—7 dalam bahasa Ambai; dan 6—9 dalam bahasa Marau, Munggui, Ansus-Papuma, Poom, Wabo, dan Wooi Dumani dan (b) numeralia gabungan seperti numeralia 8 dan 9 dalam bahasa Ambai dan 6—9 dalam bahasa Saweru, Yawa Onate, Serui Laut, dan Warari Onate; (ii) Sebagian numeralia turunan bahasa-bahasa daerah di Kabupaten kepulauan Yafen dihubungkan penghubung (linker) rei/iji ‘tambah’ seperti numeralia enam dalam bahasa Saweru dan Yawa; (iii) penghubung ko ‘tambah’ sangat penting untuk mewujudkan bentuk numeralia gabungan untuk pembentukan numeralia gabungan angka 6—9; (iv) numeralia gabungan tanpa penghubung untuk menyatakan angka 6—9 dalam Warari Onate; dan (v) numeralia gabungan dapat berbentuk pengurangan seperti bentuk numeralia gabungan untuk menyatakan angka 10 dalam bahasa Ambai.