z-logo
open-access-imgOpen Access
Resistansi dan Model Resistansi dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy
Author(s) -
Wildan Wildan
Publication year - 2014
Publication title -
gramatika: jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan/gramatika : jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2599-3283
pISSN - 2338-8285
DOI - 10.31813/gramatika/2.2.2014.86.83--92
Subject(s) - humanities , art , philosophy
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan rekonstruksi estetis diskriminasi gender dalam lingkunganpesantren dan model kesetaraan gender. Penelitian ini menggunakan kritik sastra feminis sebagai media pendekatan untuk mengungkapkan resistansi dan model resistansi. Kritik sastra feminis dianggap sebagai kehidupan baru dalam kritik berdasarkan perasaan, pikiran, dan tanggapan dari para perempuan berdasarkan penglihatan terhadap peran dan kedudukannya dalam dunia sastra. Melalui teori kritik sastra feminis dapat disimpulkan bahwa resistansi dan model resistansi dalam novel Perempuan Berkalung Sorban (PBS) merupakan peristiwa diskriminasi gender yang telah terjadi secara terstruktur dan masif yang dibangun dari unsur dalam dan luar karya sastra, yaitu pemanfaatan usia, latar dalam lingkungan rumah, sekolah, dan perkawinan. Sementara itu, agama Islam telah dimanfaatkan sebagai tempat berlindung bagi kemapanan budaya mengpatriarkal dalam berbagai ranah kehidupan. Model kesetaraan gender akhirnya ditunjukkan melalui perkawinan kedua Nisa dengan Lek Khudori. Perkawinan Nisa ketika dewasa tersebut adalah perkawinan yang menjadi model kesetaraan gender yang diidealkan atau yang dicita-citakan yang menjadi bentuk resistansi terhadap perkawinannya yang pertama dengan Syamsuddin.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here