
RADIO EDUKASI SEBAGAI SALAH SATU SUMBER BELAJAR DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Author(s) -
nFN Innayah
Publication year - 2014
Publication title -
kwangsan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-4283
pISSN - 2338-9184
DOI - 10.31800/jtp.kw.v2n1.p50--62
Subject(s) - resource (disambiguation) , variety (cybernetics) , formal education , general partnership , computer science , sociology , pedagogy , political science , artificial intelligence , computer network , law
The purpose of this study is to find out: (1) How is the role of RE as educational radio? (2) What criteria that made RE as a learning resource? (3) What kind of broadcast content of RE that being as a learning resource? This study used literature analysis method, the analysis of the work program, and an analysis of the observations. Results of the study showed that: RE has done in cooperation dealing with educational broadcasts with the office of education, MGMP, schools, and local governments. Through the partnership, RE is partnering with 53 educational broadcast radio stations that existed in Indonesia. RE is a learning resource for learning material that broadcast: (1) is designed according to the needs of the target audience, namely learners, teachers and education experts community, (2) provides learning experiences directly and concretely to the learners, (3) provides information that is accurate and up-to-date, (4) help solve the problems of education, (5) provides a variety of information that is broadcast around the world of education. As one source of learning, broadcast content of RE is developed for formal, non-formal, and informal education. Broadcast content to formal education comprises Education Supporting Media Audio program (MAPP), non-formal education consists of a fairy tale (Dongeng Nusantara), the story of the archipelago (Lintas Nusa), Kisah Tokoh, Risalah Nabi dan Sahabat, RE Musisi, RE JJS, Bimbel, Porsi, Kata Mutiara, and Ensipop. For informal education consisted of Edu Public and Pojok Santai AbstrakTujuan kajian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana peran Radio Edukasi (RE) sebagai radio pendidikan, (2) kriteria apakah yang menjadikan RE sebagai sumber belajar, dan (3) konten siaran apakah yang menjadi sumber belajar. Kajian ini menggunakan motode analisis literatur, analisis program kerja, dan analisis hasil pengamatan. Hasil kajian menunjukkan bahwa RE telah bekerjasama di bidang siaran pendidikan dengan dinas pendidikan, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), sekolah, dan pemerintah daerah. Kerjasama kemitraan di bidang siaran pendidikan juga telah dikembangkan oleh RE dengan 53 stasiun radio yang ada di Indonesia. RE merupakan salah satu sumber belajar karena substansi yang disiarkan adalah materi pembelajaran yang (1) dirancang sesuai kebutuhan pendengar (peserta didik, guru, dan masyarakat pemerhati pendidikan), (2) memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik, (3) memberikan informasi akurat dan terbaru, (4) membantu memecahkan masalah pendidikan, dan (5) memberikan berbagai informasi yang disiarkan seputar dunia pendidikan. Sebagai salah satu sumber belajar, konten siaran RE dikembangkan untuk pendidikan formal, nonformal, dan informal. Konten siaran untuk (1) pendidikan formal terdiri atas program Media Audio Penunjang Pendidikan (MAPP), (2) pendidikan nonformal terdiri atas Dongeng Nusantara, Kisah Tokoh, Risalah Nabi dan Sahabat, RE Musisi RE, JJS RE, Bimbel Porsi, Lintasnusa, Kata Mutiara dan Ensipop, dan (3) pendidikan informal terdiri atas Edu Publik dan Pojok Santai