z-logo
open-access-imgOpen Access
Manajemen Privasi Jemaat Ahmadiyah di Kota Semarang
Author(s) -
Muhammad Syaoki
Publication year - 2018
Publication title -
al-i'lam
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2598-8883
DOI - 10.31764/jail.v1i2.230
Subject(s) - humanities , political science , psychology , art
Abstrak:    Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku komunikasi Jemaat Ahmadiyah dalam posisi mereka sebagai kelompok yang dilarang menyebarkan ajarannya.  Dengan menggunakan teori manajemen privasi komunikasi yang diperkenalkan oleh Sandra Petronio, penelitian ini berusaha menjelaskan proses dialektis yang dilakukan oleh jemaat Ahmadiyah di kota Semarang ketika berinteraksi dengan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jemaat Ahmadiyah melakukan pembukaan informasi privat dengan komunikasi langsung dan tidak langsung. Jemaat Ahmadiyah melakukan pembukaan informasi privat bertujuan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman ghair tentang Ahmadiyah. Jemaat Ahmadiyah kota Semarang cenderung menutup informasi privat mereka kepada keluarga dan teman ketika mereka baru berbai’at. Mereka juga menutup informasi privat kepada orang-orang Muhammadiyah, serta kepada kelompok-kelompok Islam garis keras, seperti FPI, LDII, termasuk juga kader PKS. Tetapi mereka membuka informasi mengenai Ahmadiyah kepada orang-orang dari kalangan NU, dan aparatur pemerintah. Abstract :   This research aims to describe the behavior of Ahmadiyyah community in their position as a group that is prohibited from spreading its teachings. Using the communication privacy management theory introduced by Sandra Petronio, this research attempts to explain the dialectical process undertaken by the Ahmadiyah community in the Semarang city while interacting with many people in everyday life. The results of this study indicate that the Ahmadiyyah community conducts the opening of private information with direct and indirect communication. The Ahmadiyah community conducted the opening of private information aimed to clarify misunderstanding about “ghair” of Ahmadiyah. The Ahmadiyah community of Semarang tends to hide their private information from family and friends when they are newly banned. They also hide private informations to Muhammadiyah people, as well as to hard-line Islamic groups, such as FPI, LDII, as well as PKS cadres. But they do not hide information about Ahmadiyyah to people from the NU, and the government apparatus.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here