Open Access
UPAYA MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN TRADISI PERANG TOPAT SEBAGAI SIMBOL PERSAUDARAAN UMAT ISLAM DAN HINDU DI DESA LINGSAR KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT
Author(s) -
Sarpin Sarpin,
Agung Pramunarti
Publication year - 2017
Publication title -
historis
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-1167
pISSN - 2549-7332
DOI - 10.31764/historis.v2i2.189
Subject(s) - humanities , art , hinduism , theology , philosophy
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah Pelaksanaan tradisi Perang Topat Di Desa Lingsar, (2) Apakah Makna Tradisi Perang Topat Di Desa Lingsar?, (3) Bagaimana Upaya Masyarakat Dalam Melestarikan Tradisi Perang .Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode penentuan informan dengan metode Purposive Sampling. Adapun hasil penelitian ini: 1) Rangkaian prosesi pelaksanaan tradisi Perang Topat yang terdiri dari tiga tahapan pokok upacara: a) Persiapan upacara yang meliputi musyawarah, peresean, pembersihan dan pemasangan rak-rak dan aba-aba, penaek gawe, ngelinigan kaok,dan haol, b) inti upacara meliputi perang topat, c) penutupan upacara meliputi lalang dan beteteh, 2) Makna yang terkandung dalam tradisi Perang Topat: a) Bagi umat islam, Sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai rasa trimaksih kepada K.H Abdul Malik, dan sebagai bentuk kerukunan umat Islam dan Hindu. b) Bagi umat Hindu, merupakan wujud dari rasa syukur kepada Tuhan atau bentuk pemujaan terhadap para Dewa-dewa, sebagai acara peribadatan/persembahyangan , dan juga sebagai bentuk kerukunaan antar umat Islam dan umat Hindu. 3) upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi perang topat adalah dengan diadakannya setiap tahun, menanamkan pada genrasi penerus tentang makna dilaksanaknya tradisi perang topat, partisipasi masyarakat dalam setiap rangkaian acara perng topat, dan mengikut sertakan pemerintah daerah, kabupaten, hinga provensi.