z-logo
open-access-imgOpen Access
Pendidikan Pembebasan (Studi Pemikiran Paulo Freire dan KH Ahmad Dahlan)
Author(s) -
Muhammad Abdul Salim Hani,
Li Wang
Publication year - 2021
Publication title -
civicus/civicus : pendidikan-penelitian-pengabdian pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-509X
pISSN - 2338-9680
DOI - 10.31764/civicus.v9i1.5812
Subject(s) - humanities , sociology , political science , management , philosophy , economics
Pendidikan merupakan salah satu unsur yang penting dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia. Sumber Daya manusia itu, sebagai indikator untuk menilai  negara dapat dikategorikan sebagai Negara maju atau sebagai Negara berkembang. Namun, dalam perkembangnya dunia pendidikan berkolaborasi dengan dengan dunia industri, sehingga manajerial disetarakan dengan perusahaan. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah tersebut menjadikan pendidikan diorientasikan pada pasar, sehingga melahirkan “robot-robot” manusia dan mahalnya biaya pendidikan. Dalam rangka menanggulangi persoalan tersebut, maka diperlukan konsep pendidikan pembebasan.  Artikel ini, ingin mengkaji pemikiran pendidikan dari Paulo Feire dan KH Ahmad Dahlan sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap persoalan tersebut. Hasil dari kajian ini, mendeskripsikan bahwa keduanya menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan manusia sehingga mampu bersama dengan lingkungannya melakukan perubahan sosial. Sitem pendidikan yang dilaksanakan dilakukan secara diologis dan sesuai dengan kebutuhan peserta. Pemikiran dan pelaksanaan pendidikan pembebasan Paulo Freire tidak berkembang dengan baik dan autopis. Hal ini, berbeda dengan pemikiran pendidikannya berkembang dengan melahirkan berbagai lembaga pendidikan di Indonesia.Education is an essential element in improving Human Resources. In its development, education collaborates with industrialization, where the management of education is equal to that of companies. This policy makes education market-oriented. This can give birth to human "robots," and the cost of education is expensive. This problem can be faced by designing and the necessary concept of education liberation. This article examined Paulo Freire and KH Ahmad Dahlan's educational thoughts regarding the idea of education liberation as a contribution to educational problems. This research was a qualitative study using a descriptive-critical approach. Methods of data collection using documentation and literature. Methods of data analysis using data reduction, data display, and conclusions. The results of this study described that KH. Ahmad Dahlan and Paulo Freire used education to develop people so that they could make social change. The education system is implemented in a dialogical manner and in accordance with the needs of the participants. Paulo Freire's thinking and application of liberation education were not well developed and atopic. In contrast, Ahmad Dahlan's thought and application of education were developed by creating various educational institutions in Indonesia.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here