
UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN BERUWAS LAUT (Scaevola taccada) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST(BSLT)
Author(s) -
Mutia Sari,
Azwin Apriandi,
Made Suhandana
Publication year - 2020
Publication title -
marinade
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2654-4415
DOI - 10.31629/marinade.v3i01.2724
Subject(s) - traditional medicine , physics , medicine
Daun beruwas laut (Scaevola taccada) yang berasal dari pantai Tanjung Siambang, Kepulauan Riau diduga memiliki senyawa-senyawa metabolit sekunder. Senyawa-senyawa tersebut kemungkinan merupakan senyawa bioaktif yang dapat digunakan dalam dunia farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas dan senyawa aktif pada daun muda dan daun tua beruwas laut. Ekstraksi senyawa aktif dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi tanpa menggunakan pelarut menghasilkan ekstrak kasar dan ekstraksi menggunakan pelarut klorofrom menghasilkan ekstrak kasar kloroform. Masing-masing ekstrak diuji toksisitasnya terhadap larva udang Artemia salinaLeach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji toksisitas ekstrak kasar daun beruwas laut terhadap larva udang Artemia salinaLeach diperoleh nilai LC50 yaitu ekstrak kasar daun muda dan daun tua beruwas laut sebesar 6006,20 ppm dan 59841,16 ppm. Sedangkan ekstrak kasar kloroform daun muda dan daun tua beruwas laut sebesar 410204,10 ppm dan 7153,19 ppm. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahawa ekstrak kasar dan ekstrak kasar kloroform adalah steroid dan gula pereduksi. Hasil ini diperkuat dengan KLT menggunakan eluen terbaik, untuk ekstrak kasar daun muda uluen kloroform menghasilkan 7 spot dengan nilai Rf 0,088-0,213. Ekstrak kasar daun tua uluen kloroform menghasilkan 7 spot dengan nilai Rf 0,169-0,263. Ekstrak kasar kloroform daun muda uluen metanol:kloroform (1:1) menghasilkan 10 spot dengan nilai Rf 0,025-0,275. Dan Ekstrak kasar kloroform daun tua uluen kloroform menghasilkan 11 spot dengan nilai Rf 0,006-0,281.