
Fenomena Lokal “Mata Dwiwarna” di Tinambung Polewali Mandar
Author(s) -
Firdaus Firdaus,
Mufti Hatur Rahmah,
Masyitha Wahid
Publication year - 2022
Publication title -
saintifik
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2622-8904
pISSN - 2407-4098
DOI - 10.31605/saintifik.v8i1.343
Subject(s) - physics
Fenomena “mata dwiwarna” atau yang dikenal dengan istilah Heterochromia Iridis merupakan kelainan genetik berupa adanya dua warna pada iris mata suatu individu. Heterochromia Iridis termasuk fenomena langka dengan prevalensi 6:1.000 di dunia. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan desain penelitian studi kasus untuk mengungkap: (1) karakteristik mata dwiwarna di Tinambung Polewali Mandar dan (2) fenotip penyerta mata dwiwarna di Tinambung Polewali Mandar. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian mengungkap dua kasus mata dwiwarna (Heterochromia Iridis) di Tinambung Polewali Mandar. Kasus I memiliki mata kanan yang berwarna biru terang dan mata kiri berwarna cokelat tua, termasuk ke dalam tipe Complete Heterochromia. Kasus II memiliki mata yang bagian tengahnya berwarna cokelat dan bagian tepinya berwarna biru, termasuk ke dalam tipe Central Heterochromia. Fenotip penyerta yang ditemukan yaitu alis mata bersambung, pangkal hidung lebar, ujung hidung yang rata, bercak putih pada kulit, gangguan pendengaran, dan rambut putih di usia muda. Fenotip penyerta tersebut menunjukkan bahwa fenomena mata dwiwarna di Tinambung Polewali Mandar terasosiasi dengan Waardenburg Syndrome. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam penanganan fenomena lokal “mata dwiwarna” dan sebagai bahan dalam pembuatan media ajar kontekstual.